Budaya Kerja Kenya: Menyeimbangkan Gaya Hidup dan Kesehatan

ORBITINDONESIA.COM – Di tengah hiruk-pikuk Nairobi dan pelabuhan sibuk Mombasa, pekerja Kenya menghadapi dilema besar: keseimbangan antara kerja keras dan kesehatan mental.

Budaya hustle di Kenya menuntut jam kerja panjang dan produktivitas konstan. Namun, tekanan ini menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik yang serius, menjadikan keseimbangan kerja-hidup bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan.

Penelitian menunjukkan bahwa multitasking dan jam kerja larut malam mengurangi efisiensi. Memprioritaskan tugas dan mengelola waktu dengan baik dapat meningkatkan produktivitas. Studi juga menegaskan pentingnya tidur berkualitas untuk kesehatan dan kinerja optimal.

Dalam budaya yang menghargai ketahanan dan kerja keras, mencari dukungan profesional sering dianggap tabu. Namun, mengakui kebutuhan akan bantuan bisa menjadi langkah penting untuk mencegah burnout dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Menyadari pentingnya keseimbangan, apakah kita siap untuk mengubah cara pandang kita terhadap kerja keras? Mungkin saatnya kita menilai kembali prioritas kita demi masa depan yang lebih sehat dan bahagia.