Sabo Dam Menayu: Infrastruktur Multifungsi Kementerian PU Wujudkan Ketahanan Pangan di Magelang
ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengoptimalkan fungsi Sabo Dam Menayu di Sungai Pabelan, Magelang, Jawa Tengah, sebagai contoh infrastruktur yang mendukung visi jangka panjang Presiden Prabowo Subianto, khususnya Asta Cita tentang swasembada pangan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Sabo dam ini didesain tidak hanya sebagai pengendali bencana, tetapi juga sebagai sumber irigasi vital.
Menteri PU Dody Hanggodo menekankan bahwa pemanfaatan sabo dam adalah strategi penting untuk memperkuat ketahanan air dan pangan di daerah rawan bencana. "Sabo dam bukan sekadar bangunan pengendali sedimen, tetapi juga sumber kehidupan bagi para petani. Dengan sistem irigasi yang lebih terjamin, kita membantu petani meningkatkan hasil panen, menjaga ketahanan pangan, sekaligus menggerakkan ekonomi desa,” ujar Menteri Dody.
Dibangun sejak 2022 dengan biaya APBN sekitar Rp19,9 miliar, Sabo Dam Menayu memiliki fungsi utama menahan sedimen vulkanik dari Gunung Merapi. Namun, pengembangan dam ini telah memberikan manfaat nyata di Kecamatan Muntilan, di antaranya:
-
Irigasi Pertanian: Mampu mengairi 40 ha lahan pertanian di Desa Adikarto dan Progowati.
-
Dukungan Irigasi Lain: Mendukung sistem irigasi Sabo Dam Sokorini (33 ha) dan irigasi Tanjung (2 ha).
-
Konektivitas dan Wisata: Berperan sebagai jembatan penghubung dua desa dan membuka peluang pengembangan wisata air.
Kepala Desa Menayu, Arwanto, membenarkan manfaat tersebut: “Sabo Dam Menayu sangat bermanfaat sebagai akses transportasi masyarakat, terutama dari aspek wisata karena ada lokasi kuliner dan tempat bermain. Sabo dam ini juga sangat mendukung irigasi bagi desa-desa di sekitarnya."
Hingga kini, Kementerian PU telah membangun 277 unit sabo dam di hulu Gunung Merapi. Kementerian PU berkomitmen melanjutkan pembangunan dan revitalisasi Sabo Dam untuk memastikan pasokan air berkelanjutan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.