Gubernur Pramono Anung Tinjau Tanggul Baswedan Jebol, Solusi Jangka Panjang?
ORBITINDONESIA.COM – Genangan air akibat jebolnya Tanggul Baswedan di Jati Padang kembali menantang kesiapan Jakarta menghadapi musim hujan.
Jebolnya Tanggul Baswedan di kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan, menjadi sorotan publik. Insiden ini menyebabkan banjir yang merendam lima RT dengan ketinggian air mencapai 40 cm. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana meninjau langsung kondisi tanggul, setelah sebelumnya pihak Dinas Sumber Daya Air melakukan penanganan darurat dengan karung pasir.
Kejadian ini menggarisbawahi kelemahan infrastruktur penanganan banjir Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir, perbaikan dan perawatan tanggul sering kali bersifat reaktif. Data menunjukkan, sejak 2020, Jakarta mengalami peningkatan intensitas hujan hingga 15%, membuat sistem drainase dan tanggul lebih rentan.
Langkah Gubernur Pramono untuk turun langsung ke lokasi adalah upaya positif, namun tidak cukup untuk menyelesaikan masalah besar seperti banjir. Dibutuhkan rencana strategis jangka panjang yang melibatkan modernisasi infrastruktur dan penguatan kolaborasi antar instansi. Apakah pemerintah daerah siap menghadapi tantangan ini, atau akan terus terjebak dalam siklus penanganan darurat?
Insiden di Jati Padang seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kebijakan untuk berinovasi dalam penanganan banjir. Bagaimana kita memastikan infrastruktur kota mampu menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem? Inilah saatnya bagi Jakarta untuk tidak hanya bertindak cepat, tetapi juga cerdas dalam merancang masa depan bebas banjir.
(Orbit dari berbagai sumber, 4 November 2025)