Studi Mengungkap Bias Media Barat dalam Liputan Genosida Gaza

ORBITINDONESIA.COM - Analisis komprehensif terhadap lebih dari 54.000 berita dari media-media besar Barat mengungkapkan bias pro-Israel sistematis dalam liputan genosida di Gaza.

Studi yang mencakup 100 minggu ini menemukan ketidakseimbangan yang mencolok dalam penyebutan Israel versus Palestina, pengabaian konteks krusial seperti "pendudukan", dan meluasnya penggunaan narasi "pertahanan diri", yang menurut para kritikus melegitimasi kekerasan yang sedang berlangsung.

Sebuah studi baru memberikan bukti berbasis data tentang bias pro-Israel yang mendalam dalam liputan media Barat tentang perang di Gaza.

Penelitian yang dilakukan oleh inisiatif Media Bias Meter ini menganalisis 54.449 artikel dari delapan organisasi berita besar di Amerika Utara dan Eropa selama periode 100 minggu, dimulai sejak 7 Oktober 2023. Temuan ini menunjukkan pembingkaian sistematis genosida yang sangat memihak narasi Israel sekaligus meminggirkan perspektif Palestina.

Ketidakseimbangan Judul dan Pembingkaian Berita

Analisis judul berita dari berbagai media, termasuk BBC, The New York Times, dan Le Monde, mengungkapkan disparitas visibilitas yang signifikan. Misalnya, The New York Times menyebut Israel dalam judul berita 186 kali lebih sering daripada Palestina.

Studi ini juga menyoroti hampir terhapusnya konsep-konsep fundamental seperti "pendudukan" dan sifat "ilegal" permukiman, dengan BBC menggunakan istilah "ilegal" untuk menggambarkan permukiman dalam kurang dari 7% kasus di mana kata "permukiman" muncul.

Penghilangan Konteks dan Klaim yang Tidak Terverifikasi

Konteks historis dan hukum yang krusial secara konsisten dihilangkan dari liputan. Referensi tentang blokade Gaza tahun 2007 sangat sedikit, sementara peristiwa 7 Oktober 2023 sangat ditekankan.

Penelitian ini juga mendokumentasikan penyebaran klaim yang tidak terverifikasi, seperti tuduhan tentang pemenggalan kepala bayi, yang dipublikasikan oleh beberapa media besar tanpa bukti yang memadai dan seringkali dibiarkan tanpa koreksi yang semestinya.

Narasi "Bela Diri" Mendominasi

Studi ini menilai setiap media berdasarkan skala bias, dengan The New York Times, Der Spiegel, The Globe and Mail, dan BBC menerima skor tertinggi untuk bias pro-Israel. Frasa "bela diri" digunakan ratusan kali di berbagai publikasi ini untuk menggambarkan tindakan militer Israel.

Lebih lanjut, sebagian besar liputan, hingga 69% di Le Monde, disaring melalui perspektif "terorisme", yang menurut para kritikus menciptakan bahasa yang melegitimasi skala kampanye militer di Gaza.***