Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air Hingga ke Bogor, Sukabumi, Pati
ORBITINDONESIA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menghimpun laporan kejadian bencana sejak Kamis hingga Jumat, 19 Desember 2025, pukul 07.00 WIB. Bencana hidrometeorologi terjadi di beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Laporan bencana pertama yakni angin kencang yang melanda Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 18 Desember 2025 siang. Hujan yang disertai angin kencang menyebabkan 89 jiwa dari 25 KK terdampak dan tiga jiwa terpaksa mengungsi. BPBD Kabupaten Bogor melaporkan sebanyak empat unit rumah rusak sedang dan 21 unit rumah rusak ringan.
BPBD bersama tim gabungan membersihkan material rumah rusak dan mengevakuasi warga terdampak ke rumah kerabat terdekat.
Bergeser ke Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, tanah bergerak terjadi pada Kamis pagi setelah curah hujan tinggi sebabkan retakan tanah di area pemukiman warga. Kawasan tersebut berada di Desa Pasirsuren dan Desa Cikadu, Kecamatan Pelabuhan Ratu. Kejadian ini menyebabkan sedikitnya 55 kepala keluarga terdampak.
Pemerintah daerah telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah. Potensi ancaman bahayanya mencakup banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi dan tanah longsor. Status kedaruratan berlaku hingga 30 April 2026. BPBD setempat terus memantau kondisi retakan tanah di lokasi terdampak.
Beralih menuju Provinsi Jawa Tengah, tanah longsor terjadi di Kabupaten Pati pada Kamis sore. Sebanyak 42 unit rumah yang berada di Desa Srikaton Kecamatan Kayen terdampak. Peristiwa ini juga menyebabkan 42 kepala keluarga terdampak. BPBD Kabupaten Pati telah berada di lokasi untuk melakukan asesmen dan pembersihan material lumpur.
Prakiraan Cuaca ke Depan
Pada periode 20 hingga 21 Desember 2025, prakiraan cuaca di Indonesia menunjukkan sebagian besar wilayah masih akan berpotensi hujan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa provinsi, yang berisiko memicu bencana hidrometerologi seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, dan angin kencang.
Wilayah-wilayah yang diprediksi memiliki potensi hujan lebat yang signifikan mencakup Bali, Banten, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Kalimantan,
Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, NTT, NTB, Papua, dan Pulau Sumatera.
Menyikapi laporan kejadian bencana dan prakiraan potensi cuaca ekstrem, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Pemerintah daerah dapat memastikan kesiapan sumber daya manusia maupun peralatan serta melakukan langkah-langkah mitigasi, seperti pembersihan drainase, penguatan tanggul, dan kesiapan jalur maupun tempat evakuasi.
Masyarakat diharapkan memantau informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi pemerintah, menghindari aktivitas di wilayah berisiko saat hujan lebat, segera melakukan evakuasi mandiri dan mengikuti instruksi petugas berwenang apabila kondisi berpotensi membahayakan keselamatan.***