ORBITINDONESIA – Indonesia mengalami kenaikan kasus COVID 19 yang siginifikan seiring virus Corona yang masih terus bermutas, gejala COVID 19 menjadi sorotan, terlebih varian baru Corona memicu gejala yang mirip dengan batuk pilek biasa pada umumnya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Repirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Prasenohadi, PhD, SpP(K), KIC dalam acara dialog BNPB melalui kanal Youtube BNPB, mengatakan untuk melihat perbedaannya perlu tes antigen atau PCR untuk memastikan positif atau tidak seseorang itu.

Berikut gejala positif COVID 19 varian baru yang perlu diketahui bersama

Baca Juga: Stok Vaksin Covid 19 Cukup Sampai 100 Hari ke Depan

1. Diare

Bila biasanya gejala COVID 19 menyerang sistem pernapasan, pada varian baru gejala positif COVID 19 bisa juga lewat terganggunya sistem pencernaan yaitu diare.

“Sekarang diare juga tidak bisa dianggap main-main ketika di check ternyata COVID 19,”kata dr Praseno.

2. Nyeri Otot

Nyeri otot dan sendi merupakan salah satu gejala baru dari varian baru COVID 19, seperti terasa lemas tak bertenaga, badan terasa pegal linu, segera lakukan PCR atau antigen paling awal.

“Demam yang disertai nyeri otot. Nyeri otot itu jadi salah satu gejala COVID 19,”kata dr Prasenohadi.

Baca Juga: Waspada, Puncak Kasus Covid 19 Omicron XBB Diprediksi pada Januari 2023

3. Pilek

Adalah gejala umum infeksi virus, pilek terjadi ketika virus menyerang sistem imun tubuh dan menyebabkan produksi lendir pada saluran pernapasan. Untuk memastikan apakah pilek biasa atau bergejala COVID 19 perlu tes PCR untuk memastikannya.

4. Batuk Kering,

Gejala yang sering dirasakan pasien COVID 19 adalah batuk kering, walau gejala ini tidak berat dan hilang timbul namun menurut dr Prasenohadi itu bisa jadi gejala positif COVID 19 sehingga perlu waspada.

5. Sakit Kepala

Selain batuk kering, beberapa pasien COVID 19 selalu mengeluhkan kondisi sakit kepala. Sakit kepala yang sering dialami adalah pusing dan berdenyut.

“Jadi kalau ada keluhan apapun bahkan sakit kepala sekalipun yang mau tidak mau harus PCR,”kata dr Praseno dalam kanal Youtube BNPB dengan tajuk Perkembangan Pandemi di Indonesia dan Gejala pada Pasien COVID 19.***