DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Agung Wibawanto: Viral Bahasan Yohanes atau Yoh Anies

image
Anies Baswedan dan polemik nama baptis Yohanes

ORBITINDONESIA - Sudah dari kemarin sebenarnya viral video Anies Baswedan yang diberi nama Yohanes oleh seorang tetua adat di Papua.

Tanpa narasi penjelas lainnya terkait maksud pemberian nama dan mengapa Yohanes? Video ini katanya juga tayang di Chanel YouTube milik Anies Baswedan sendiri, artinya benar terkonfirmasi.

"Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," ucap sang pemuka Agama di hadapan Anies Baswedan di sebuah rumah doa.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Indra Bekti Usai Jalani Operasi, Aldila Jelita: Hei, Sehat Yuk

Pemberian nama tersebut disambut ucapan amin oleh orang di sekitarnya dan disertai tepuk tangan. Siapa Yohanes? Mungkin saja memang ada seorang tokoh di Papua bernama Yohanes.

Namun bagi kalangan umat kristiani, Yohanes adalah seorang anggota terkemuka dari Dua Belas Rasul pertama Yesus.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Seseorang yang memiliki hubungan dekat secara pribadi dengan Juruselamat dan memiliki peranan yang penting sebagai saksi-Nya, sebagai pemimpin Gereja, dan sebagai pewahyu. Itu yang pernah saya pelajari dulu (mohon koreksi jika salah).

Pertanyaannya, ini serius atau becandaan? Sama kagetnya saat kampanye Pilgub DKI 2017 lalu.

Baca Juga: Alice in Borderland Season 2 Sudah Rilis 27 Desember 2022, Kini Kuasai Netflix dan Jadi Trending Media Sosial

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Waktu itu dikatakan oleh pendukung Anies yang bilang "dosa dan haram hukumnya bagi muslim memilih seorang kafir".

Tentu ditujukan kepada Ahok yang kala itu berhadapan dengan Anies. Lalu dilanjut menolak sholat kan jenazah bagi pemilih kafir. Saya kira bercanda ternyata benar adanya.

Lantas pemberian nama Yohanes di sebuah rumah doa itu apa? Maksud saya begini. Jika tetua adat itu serius bukan setingan, maka seriusnya bagaimana dengan menyebut Anies sebagai "anak kami" dan diberi nama Yohanes?

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Apa berharap Anies menjadi Rasul Yohanes? Apakah berarti pindah agama atau bagaimana? Jika tidak serius masa dibuat main-main?

Baca Juga: Mengandung Spoiler! Inilah Daftar Nama Spiderman Baru yang akan Muncul di Spiderman Across the Spider Verse

Sebaliknya, apakah Anies bersungguh-sungguh sadar dengan yang dilakukan atau sekadar basa-basi demi modal menarik suara (politik)?

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Konsekuensi ini saya kira berat dan tidak boleh main-main. Jika hanya bercanda atau basa-basi ya berarti melecehkan agama maupun adat di Papua. Kita memang mengenal politik itu melakukan segala cara. Tapi tidak segitunya.

Namun juga, jika melihat rekam jejak selama kampanye Pilgub DKI 2017, Anies sanggup mengikuti model kampanye kelompok intoleran, maka yang inipun (pemberian nama Yohanes) mengapa tidak?

Saya belum mendapat informasi komentar Anies terhadap peristiwa di Papua itu. Yang pasti para pendukungnya senyap di medsos.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Sakit! Menantu Ini Minta Video Call Saat Ibu Mertua Mau Pakai Baju Setelah Mandi

Entah mereka bingung, malu, atau memang tidak tahu (kurang info) atas kejadian tersebut. Mungkin saja ada yang mengatakan, "Ini lho bukti Anies tidak intoleran, tidak hanya dekat dengan golongan muslim".

Jika yang komen itu muslim, coba tanyakan apakah boleh begitu? Wong kelompok Anies yang Islam garis keras kan mengatakan, jangan menyerupai yang bukan kaum mu.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Bahkan hanya pakai atribut atau mengucapkan natal saja sudah dibilang haram. Hal ini masih ramai menjadi pembahasan netizen di medsos.

Baru juga Anies ditegur Bawaslu bahwa tempat ibadah tidak digunakan untuk kampanye, atau karena belum waktunya, tidak untuk membahas pencapresan. Rumah doa kategori rumah ibadah bukan?

Baca Juga: HEBOH! Nikita MIrzani Menangis Histeris sampai Sujud Syukur, Karena Ini Dalam Persidangan

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Belum lagi bertanding, Anies bisa mendapat dua kali kartu kuning. Yang itu artinya merah lho.

Ini yang menjadi kelemahan Anies yang tidak punya pendirian dan hanya ikut apa yang diminta tim politiknya.

Dia juga tidak punya pengalaman memimpin gerakan perebutan simpati warga yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Melakukan segala cara tidak juga berarti bermain-main dalam rambu bahaya "SARA".

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

(Oleh: Agung Wibawanto)

Berita Terkait