DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Penulis Berdedikasi Satupena Awards 2022 Untuk Musdah Mulia dan Eka Budianta

image
Satupena Awards untuk Musdah Mulia dan Eka Budianta

ORBITINDONESIA – Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena memberikan penghargaan Satupena Awards 2022 kepada dua penulis Indonesia yang dianggap berdedikasi. Keduanya adalah Musdah Mulia untuk kategori non-fiksi dan Eka Budianta untuk kategori fiksi.

Di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022, Ketua Umum Satupena Denny JA menjelaskan, tradisi memberikan penghargaan kepada para penulis berdedikasi adalah bagian dari gerakan literasi, menghidupkan Indonesia juga sebagai negara budaya.

"Tak hanya soal kekuasaan dan perdagangan, negara yang maju juga kuat secara kebudayaan," kata Ketum Satupena itu.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: Timnas Korea Selatan Dapat Sambutan Hangat Layaknya Idol KPop, Tak Ada Lagi Insiden Lempar Telur dan Guling

Penetapan penulis berdedikasi dilakukan melalui proses seleksi, penilaian serta penjurian berjenjang selama tiga bulan oleh dewan juri yang terdiri dari para penulis dan pengurus Satupena dari Aceh hingga Papua.

Suara mereka ditampung dan diseleksi oleh enam koordinator Satupena dari enam pulau, koordinator Sumatra, Jawa, Bali- NTT, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Mereka adalah Anwar Putra Bayu, Dhenok Kristanti, I Wayan Suyadnya, Hamri Manoppo, M Thobroni dan FX Purnomo,” jelasnya.

Denny JA menjelaskan, terdapat sejumlah pertimbangan di balik penetapan tersebut.

Baca Juga: Munculnya Musuh Utama Film Transformers Rise of the Beasts adalah Unicorn Bukan Scourge

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Musdah Mulia dipilih karena dedikasinya sebagai penulis buku yang mencerahkan untuk tema emansipasi wanita, dengan perspektif tafsir agama secara modern.

Musdah aktif juga di berbagai organisasi perempuan, dan juga organisasi profesi, seperti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Women Shura Council (Majelis Perempuan Ulama berpusat di New York).

Dia bersama K.H Abdurrahman Wahid, Djohan Effendi dan sejumlah pemuka agama lainnya juga mendirikan ICRP (Indonesian Conference on Religions for Peace).

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

Musdah dikenal dengan karya-karyanya yang sangat vokal menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan, prinsip keagamaan yang moderat dan cinta perdamaian.

Baca Juga: Kunjungi Pulau Kangean di Madura, Pulau Dengan Beragam Destinasi Wisata Menarik yang Bikin Kangen

Di antaranya adalah, “Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan” (Mizan, 2005), “Perempuan dan Politik” (Gramedia, 2005), “Membangun Surga di Bumi: Kiat-Kiat Membina Keluarga Ideal dalam Islam” (Gramedia, 2011).

Baca Juga: Todung Mulya Lubis: TPN Ganjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Hadirkan Kapolri Dalam Sidang PHPU Pilpres

Lalu, “Mengupas Seksualitas” (Serambi, 2015), dan “Ensiklopedia Muslimah Reformis: Pokok-Pokok Pemikiran untuk Reinterpretasi dan Aksi” (Penerbit Baca, 2020).

Atas dedikasinya, Musdah kerap meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional.

Di antaranya adalah International Women of Courage Award dari Pemerintah Amerika Serikat (2007) atas kegigihannya memperjuangkan demokrasi.

Baca Juga: Sidang Komite Disiplin PSSI: Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman Didenda Seratusan Juta

Baca Juga: Fakta Unik Tentang Film Avatar The Way of Water Besutan James Cameron yang akan Tayang 16 Desember 2022

Juga, Humanity Award (2019) dari International Forum for Peace and Human Rights atas kiprahnya merajut perdamaian melalui upaya-upaya penegakan HAM di Indonesia.

Sementara itu, Eka Budianta karena dedikasinya di dunia sastra.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Ia dianggap oleh para juri sangat paripurna. Dia menguasai teori kesastraan secara mendalam.

Selain dikenal sebagai seorang penulis senior yang banyak menghasilkan karya sastra, utamanya puisi dan prosa, dia juga berperan serta menumbuhkan penyair serta penulis muda melalui Yayasan Pustaka Sastra yang dia dirikan bersama F. Rahardi.

Baca Juga: Luis Enrique Mundur Dari Pelatih Timnas Spanyol Usai Disingkirkan Maroko di Babak 16 Besar Piala Dunia 2022

Baca Juga: DKI Jakarta Temukan Ratusan Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul tidak Sesuai Data

Aktif menulis cerpen dan puisi sejak di bangku SMA, hingga saat ini, dia telah menulis lebih dari 40 buku, baik kumpulan puisi maupun cerpen.

Eka juga mendedikasikan hidupnya untuk dunia kepenulisan. Dia pernah menjadi wartawan majalah Tempo (1980-1983), koresponden koran Jepang Yomiuri Shimbun (1984-1986), dan menjadi kolumnis di majalah Trubus hingga sekarang.

Dia juga tercatat pernah mengikuti Iowa Writers Program di Iowa, Amerika Serikat. Hingga saat ini, Eka masih aktif menulis di sejumlah media massa.

Baca Juga: Hasil Rapat Rekapitulasi, KPU RI Sahkan Prabowo-Gibran Unggul di Kalimantan Barat

Bukunya yang berjudul “Cerita di Kebun Kopi” (Balai Pustaka, 1981) dinyatakan oleh pemerintah sebagai bacaan di sekolah.

Baca Juga: Ini Daftar 50 Orang Indonesia Terkaya 2022 Versi Forbes, Sultan Raffi Ahmad Nomor Urut Berapa

Sedangkan buku “Sejuta Milyar Satu” dipilih sebagai bahan literatur tambahan dan mendapat penghargaan khusus dari Dewan Kesenian Jakarta tahun 1985.

Baca Juga: KBRI Tokyo Kawal Penanganan 20 Warga Indonesia Anak Buah Kapal Jepang Fukuei-Maru yang Kandas di Izu

Bahkan Prof. Dr. A Teeuw dalam bukunya Modern Indonesian Literature II (The Hague, 1979) pernah meramalkan bahwa nama Eka Budianta akan menjadi penulis besar dalam dekade 1980-an.

Denny JA menjelaskan, para penerima penghargaan tersebut akan mendapatkan hadiah berupa sertifikat dan uang tunai masing-masing senilai Rp35 juta rupiah.

Penyerahan penghargaan akan dilaksanakan dalam acara Satupena Award 2022 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. ***

Baca Juga: Liga 1: Petik Hasil Seri Melawan Bhayangkara FC, Arema FC Merangkak Naik Satu Peringkat

 

 

Berita Terkait