DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Kondisi Terkini David Latumahina, Korban Penganiayaan Anak Mantan Pejabat Pajak, Mario Dandy Satriyo

image
Seperti inilah kondisi terkini dari David Latumahina yang jadi korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo

ORBITINDONESIA.COM – Kondisi David Latumahina, korban penganiayaan anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo kini terungkap.

David Latumahina yang jadi korban penganiayaan secara brutal oleh Mario Dandy Satriyo dilaporkan kian menunjukkan perkembangan yang positif.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Meski masih dalam penanganan intensif di RS Mayapada, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, namun David Latumahina sudah banyak alami perkembangan.

Baca Juga: BRI Liga 1: Persik Kediri Melawan Barito Putera, Macan Putih Kalahkan 10 Pemain Laskar Antasari

Pihak keluarga menyampaikan bahwa meskipun David masih belum sadarkan diri namun sudah ada perubahan yang lebih baik dari hari ke hari.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Perwakilan pihak keluarga, Alto Luger menyampaikan bahwa sampai saat ini David masih berada di ruang ICU dan belum ada tanda-tanda akan untuk dipindahkan ke kamar perawatan.

Meski demikian, kondisi David berangsur-angsur mengalami perkembangan positif setelah selama 12 hari berada di rumah sakit.

Baca Juga: Link Streaming Nonton Pertandingan Man City vs Newcastle United, Sabtu Malam Ini WIB

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

"Alhamdulillah, puji Tuhan bahwa perkembangannya positif, sangat positif," ucap Alto Luger di hadapan para awak media, Jumat, 3 Maret 2023.

Berdasarkan keterangan dari pihak RS Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Cristalino David Ozora alias David Latumahina telah melewati fase koma.

Menurut Dr. Gibran Aditara Wibawa, dokter Spesialis Bedah Syaraf RS Mayapada Kuningan, mengungkapkan bahwa David sudah menunjukkan perkembangan kesehatan yang lebih baik.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Dirut Pertamina Dua Periode Nicke Widyawati, Rutin Lapor LHKPN

"Anak David sudah keluar dari stages of coma, sudah keluar, improve sekali," kata Gibran kepada wartawan di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Gibran menyebut bahwa saat masuk RS Mayapada David Latumahina dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dengan beragam luka yang dialaminya.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

"Mendatangi rumah sakit dalam posisi yang, kondisi koma. Tapi saat ini sudah sangat improve, sudah keluar dari posisi koma, kira-kira seperti itu," ucapnya.

Baca Juga: WorldSBK 2023: Hasil Race 1, Alvaro Bautista Finis Terdepan, Toprak Razgatioglu Kedua

David Latumahina yang baru berusia 17 tahun, terpaksa mengalami diffuse axonal injury setelah jadi korban penganiayaan secara brutal oleh Mario Dandy Satriyo.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

David Latumahina didiagnosa mengalami diffuse axonal injury akibat hantaman bertubi-tubi di bagian kepala pada saat dirinya dianiaya secara brutal oleh anak pejabat pajak, Mario.

Koordinator Tim ICU RS Mayapada Kuningan, dr. Franz Pangalila mengatakan saat ini David masih dirawat secara intensif.

Baca Juga: Kondisi 17 Korban Meninggal Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polisi: Identifikasi Butuh Sidik Gigi

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

"Saya tegas menyatakan untuk kerusakan kita tidak bisa detail dulu, karena ini masih dalam perkembangannya. Tapi yang jelas ini ada ya, bahasa Anomia trauma kepala," kata dr. Franz Pangalila.

Diffuse axonal injury (DAI) merupakan salah satu jenis cedera pada otak yang bersifat traumatik yang menyebabkan robekan pada serabut saraf panjang otak.

Jenis cedera semacam ini biasanya terjadi karena benturan keras saat kecelakaan terjadi.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Di Depan Mahasiswa Poltekpar Makassar, Sandiaga Uno Optimistis Pergerakan Wisatawan Nusantara Capai 1,4 Miliar

Cedera semacam ini juga biasanya terjadi karena adanya trauma tumpul yang menyebabkan otak berputar dan bergeser secara cepat di dalam tengkorak.

Hal itulah yang menyebabkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan organ lain sehingga berpotensi masalah neurologis seperti koma bahkan kematian.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News.

Berita Terkait