DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

PSI yang Pertama Deklarasi Ganjar Sebagai Capres, Tapi Tak Dianggap Oleh PDIP, Kenapa Ya

image
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bersyukur pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres bertambah. Tapi kok PDIP tidak menganggap PSI.

ORBITINDONESIA.COM - Seingat kita, PSI atau Partai Solidaritas Indonesia adalah parpol pertama yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres, ia dipasangkan dengan Yenny Wahid, putri Gus Dur yang memang juga pintar dan berani.

Seperti sudah banyak diketahui publik, rupanya PDIP tidak senang, katanya PSI tidak tahu etika politiklah, kurang komunikasi politiklah, dan berbagai kekurangan lainnyalah (kalau ada).

Ini fenomena yang aneh, mengapa sebuah parpol besar seperti PDIP bisa merasa tidak senang kadernya dicapreskan oleh parpol lain? Bukankah justru ini sebuah bentuk penghormatan oleh PSI sebetulnya?

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Ratusan WNI dari Sudan Tiba di Tanah Air, Kakanwil Kemenkumham DKI Ibnu Chuldun Langsung Jemput

Lalu seorang kawan bilang, iya sih kecuali parpol besar itu punya agenda lain pada saat itu.

Agenda lain? Apa itu persisnya? Tanya saya polos.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Ya sederhana saja, wong saat itu mereka lagi habis-habisan coba mendongkrak elektabilitas putri mahkotanya. Eh ini ada parpol centil yang malah mendeklarasikan "saingan internalnya" untuk jadi bacapres. Jelas saja mereka kebakaran jenggot dan sewot.

Sewotnya sampai sekarang, dengan menunjukan kengambekannya secara kekanak-kanakan (childish). Enggan mengakui fakta politik (bahkan yang sudah tercatat dalam sejarah kontemporer) bahwa PSI adalah parpol pertama yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Baca Juga: Fadli Zon: Refleksi HUT 50 HKTI, Petani Adalah Kunci Kemakmuran Negeri

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Kalau dilihat dari aspek bagaimana PSI bisa mencalonkan Ganjar Pranowo pada tahun lalu, sebetulnya semua amat sangat transparan. Terbuka, semua tahu, termasuk para kandidatnya pun tahu.

Pada waktu itu (akhir Februari 2022) PSI mengadakan 'Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi', ini poling (jajak pendapat) secara online dan bersifat terbuka.

Waktunya cukup panjang, mulai di akhir Februari 2022 sampai Oktober 2022, sekitar 8 bulan. Selama itu pula PSI menyosialisasikannya di berbagai platform media.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Lalu pada Senin, 3 Oktober 2022, PSI mengumumkan hasilnya, dari 9 kandidat. Ganjar Pranowo yang pertama, mendapat 49,96%, kemudian diikuti oleh Erick Thohir (19,96%) dan Mahfud MD (6,04%).

Baca Juga: Titik Terang Kasus WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia di Myanmar, Usai Viral Minta Pertolongan ke Jokowi

Lalu 6 lainnya adalah: Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Najwa Shihab, Emil Dardak, Tito Karnavian dan Sri Mulyani Indrawati, yang memperoleh sekitar 3% - 5%.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Pengumumannya diliput berbagai media. Dan, diviralkan berbagai pihak. Sangat transparan.

Oh ya, beberapa pihak ada tanya, kenapa nama Anies Baswedan dan Prabowo Subianto tidak ada dalam daftar kandidat itu? Ya jelas yang satu anti-thesa Jokowi (jadi bukan penerus Jokowi), makanya tidak dimasukkan dalam 'Rembuk Rakyat: Mencari Penerus Jokowi'. Lalu satunya lagi? Jawab sendiri saja.

Kembali ke topik utama, kenapa PSI tidak dianggap oleh PDIP?

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Xi Jinping Layak Hadiah Nobel Jika Sukses Damaikan Rusia dan Ukraina

Kalau dilihat dari kronologinya, pada awalnya memang terjadi 'dinamika politik' di internal partainya Ganjar sendiri. PSI tanpa ba-bi-bu dianggap telah "menyinggung" dengan mendeklarasikan Ganjar. Walaupun sebetulnya PSI hanya mengumumkan saja hasil pollingnya.

Lalu ada yang tanya, kenapa Ganjar yang menang? Ya tanyakan pada yang memilih Ganjar.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Lalu kenapa ada yang ngambek? Ya tanyakan pada yang ngambek dong.

Lalu PSI bagaimana? Ya rileks saja, keep going, moving forward! Damai di bumi, damai di hati.

Jakarta, 28 April 2023

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Andre Vincent Wenas,MM,MBA. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta. ***

Berita Terkait