DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Semakin Diminati, Begini Sejarah dan Perkembangan Kendaraan Listrik di Indonesia serta Faktor Penghambatnya

image
Ilustrasi, wanita mengisi daya baterai kendaraan listrik.

ORBITINDONESIA - Kepopuleran kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia terus meningkat.

Kecenderungan masyarakat yang menginginkan berkendara lebih aman, hemat, dan mudah menjadi pintu masuk kendaraan listrik ke pasar Indonesia.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Terlebih, Indonesia sangat potensial menjadi pasar raksasa bagi produk kendaraan listrik dunia.

Baca Juga: 5 Keunggulan Kendaraan Listrik yang Bakal Jadi Kendaraan Dinas Pemerintah di Indonesia

Selain itu, selama ini masyarakat Indonesia telah terbiasa menggunakan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil. Sehingga kehadiran kendaraan listrik merupakan terobosan fenomenal bagi dunia otomotif tanah air.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia yang majemuk akan cenderung menerima dengan terbuka keberadaan kendaran listrik karena dinilai ramah lingkungan dan berbiaya lebih murah untuk jangka panjang.

Kendati demikian, sebagaimana dilansir OrbitIndonesia dari laman wuling.id, Rabu, 21 September 2022, harus diakui bahwa perkembangan kendaraan listrik di Indonesia tidak simsalabim.

Baca Juga: Inpres Kendaraan Listrik Jadi Kendaraan Dinas Dikritik, Anggota DPR: Baterai Saja Masih Impor

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Keberadaan infrastruktur yang belum memadai menjadi salah satu faktor lambatnya perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu, harga kendaraan listrik atau mobil listrik masih relatif mahal dibandingkan dengan kendaraan bermotor konvensional.

Namun, hal di atas hanya masalah waktu. Mengingat Indonesia menjadi pasar potensial bagi kendaraan listrik.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Kode Promo Gojek Hingga Akhir September 2022, Klaim Voucher Diskon dan Dapatkan Potongan Sekarang!

Negara Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan mobil listrik karena menjadi penghasil nikel yang sangat besar. Jika Indonesia berhasil mengolah nikel dengan baik menjadi produk baterai, maka Indonesia sangat berpeluang menjadi negara terkaya.

Keinginan untuk menjadi negara penghasil mobil listrik bukanlah hal yang keterlaluan atau tidak masuk akal, karena selama ini juga sudah ada industri baterai untuk produk elektronik yang dikembangkan di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Beruntungnya lagi, Pemerintah juga sangat terbuka dengan kehadiran kendaraan listrik.

Baca Juga: Kunci Menunda Menopause Sejak Dini dengan Rajin Konsumsi Makanan Ini

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah sangatlah optimis dengan adanya program percepatan kendaraan bermotor listrik yang berbasiskan penggunaan baterai dan presiden optimis program ini bisa berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Hal itu menegaskan bahwa dua atau tiga tahun lagi mobil listrik bisa di produksi langsung di Indonesia dan akan bermunculan secara masif, mulai dari mobil yang harganya terjangkau sampai dengan mobil dengan teknologi yang lebih canggih.

Untuk merealisasikan program pemerintah tersebut, perkembangan produk nikel terus diperhatikan dan dipantau dengan ketat. Nantinya badan usaha milik negara atau BUMN dan investor akan didorong untuk mendirikan industri pengolahan produk nikel di Indonesia.

Indonesia akan menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri dan akan memaksa pihak yang berkepentingan untuk mendirikan pabrik pengolahannya di Indonesia. Dengan cara itu, maka perkembangan mobil listrik di Indonesia akan sangat cepat.***

Berita Terkait