Bikin Kangen, Inilah 5 Tradisi Unik Ketika Lebaran Idul Fitri di Yogyakarta, Grebeg Syawal hingga Sungkeman
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 22 April 2023 17:48 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Yogyakarta punya ciri khas tersendiri ketika merayakan Lebaran Idul Fitri.
Tentu momentum tradisi Lebaran Idul Fitri di Yogyakarta ini bakal selalu bikin kangen, khususnya buat para perantau.
Inilah 5 tradisi unik di Yogyakarta yang menarik didokumentasikan dan bisa jadi pengobat rasa kangen.
Baca Juga: New Year Gaza 24 B
1. Makan Ketupat
Lebaran tanpa ketupat, opor ayam, sambal goreng, dan rendang tentunya akan terasa ada yang kurang.
Walaupun di rumah sendiri sudah menyuguhkan keempat hidangan tersebut, namun saat berkunjung ke rumah tetangga biasanya juga akan menemukan makanan yang sama.
Bahkan, bisa saja keempat menu tersebut jadi menu utama dalam beberapa hari.
Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda
Pagi makan ketupat opor, siang makan ketupat opor, dan malam makan ketupat opor.
2. Ujungan
Salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Yogyakarta adalah melakukan ujungan ke tetangga.
Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma
Baca Juga: Lebih dari 60 Negara Tetapkan Idul Fitri 21 April, Cuma 4 Negara Asia Tenggara Pilih 22 April
Ujungan adalah momen saat anggota keluarga yang lebih muda akan berkunjung ke rumah sesepuh alias yang dituakan di daerah tempat mereka tinggal.
Hal ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi antar warga.
Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan
3. Upacara Grebeg Syawal
Upacara Grebeg Syawal memang hanya ada di Yogyakarta.
Biasanya, upacara ini dilakukan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Grebeg syawal merupakan upacara adat Keraton Yogyakarta yang diselenggarakan setiap tanggal 1 Syawal pada penanggalan hijriah.
Hal menarik dalam upacara ini adalah adanya Gunungan yang merupakan simbolisasi dari sedekah Sultan kepada rakyatnya.
Digotong oleh para abdi dalem Keraton, Gunungan diarak dari dalam Keraton menuju Masjid Gedhe Kauman.
Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota
Di pelataran masjid, Gunungan yang isinya berupa hasil bumi tersebut didoakan oleh penghulu.
Setelah itu, Gunungan pun diserbu oleh masyarakat. Meskipun yang didapat tidak seberapa, misal hanya segenggam bawang merah atau beberapa helai sayuran.
Masyarakat yakin dengan mendapat apa yang ada di dalam Gunungan bisa membawa berkah.
Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju
Tradisi ini selalu menarik perhatian, baik masyarakat asli Yogyakarta, pendatang, maupun wisatawan asing.
Nah, jika kamu ingin merasakan Lebaran yang Jogja banget, pastikan sobat salat ied di Alun-Alun Utara kemudian ikut menyaksikan Upacara Gregeg Syawal yang memang dilakukan setelah salat ied
4. Sungkeman
Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima
Sungkeman menjadi salah satu tradisi yang sangat melekat pada masyarakat Jawa.
Tradisi sungkeman yang dilakukan dari yang muda kepada yang tua tanpa memandang agama.
Biasanya, tradisi sungkeman biasanya dilakukan setelah salat Id selesai.
Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah
5. Salat Idul Fitri
Ada dua istana di Yogyakarta yaitu Keraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman.
Masing-masing istana memiliki tanah lapang yang biasa digunakan untuk salat Id atau salat Idul Fitri.
Meskipun setiap kecamatan atau kampung pasti menggelar salat Id di lingkungan mereka, rasanya kurang afdol jika tidak pernah merasakan salat Id di alun-alun Keraton Yogyakarta.***
Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News.