Begini Kronologi Lengkap Aditya Hasibuan Aniaya Ken Admiral yang Disaksikan AKBP Achiruddin Hasibuan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 26 April 2023 20:55 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Jagat maya kembali geger, kali ini dengan kasus penganiayaan Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Aditya Hasibuan yang merupakan anak dari anggota polisi di Polda Sumatera Utara dengan sadis melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar
Bukannya melerai, sang ayah yang merupakan anggota polisi justru membiarkan sang anak, Aditya Hasibuan melakukan penganiayaan terhadap Ken Admiral tepat di depan rumahnya.
Kasus penganiayaan anak polisi terhadap seorang mahasiswa yang sadis ini mulai viral dan menjadi trending topic di berbagai kanal media sosial seperti Instagram juga Twitter.
Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik
Di sosial media Twitter dan Instagram tersebar dua buah video pendek, yang pertama berdurasi 10 detik dan video kedua memiliki durasi lebih panjang dengan 1 menit 1 detik.
Dalam video yang viral tersebut nampak terlihat seorang pemuda tengah melakukan penganiayaan dengan cara memukul, menendang dan juga membanting seorang pemuda lainnya.
Baca Juga: Kembali Dibintangi Denzel Washington, Berikut Trailer dan Sinopsis Film The Equalizer 3
Dalam video tersebut juga terdengar pelaku penganiayaan juga memaki dan berkata-kata kasar, sambil membenturkan kepala korban ke jalan, sementara sejumlah orang mengelilingi keduanya.
Tentu jadi pertanyaan publik, bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi. Termasuk penyebab dan juga kronologi kejadian sebelum video tersebut viral di berbagai kanal sosial media.
Berdasarkan penelurusan dari berbagai sumber, berikut kronologi lengkap peristiwa penganiayaan anak anggota polisi terhadap seorang mahasiswa di Medan.
Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka
Baca Juga: Waspada, Penyakit yang Selalu Menghantui Ketika Cuaca Panas melanda Indonesia
Peristiwa penganiayaan oleh Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral tersebut terjadi pada hari Rabu, 21 Desember 2022 tahun lalu, tepatnya sekitar pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, Zoelkifly Master Marine (48), peristiwa penganiayaan dipicu oleh tindakan pengrusakan kendaraan korban.
Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal
“Ketika anak saya sedang mengantar temannya, kendaraan anak saya diikuti dan dihadang kurang lebih 5 orang yang membawa kendaraan bermotor,” kata Zoelkifly.
Baca Juga: MotoGP Spanyol: Honda Pakai Pebalap Infal, Iker Lecuona Gantikan Marc Marquez
Menurut Zoelkifly, mobil yang dikendarai sang anak diberhentikan dengan cara mengetuk kaca mobil oleh pelaku dan teman-temannya.
Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton
“Ketika anak saya menurunkan kaca mobil, tiba-tiba pelaku meninju pelipis anak saya sebanyak 3 kali lalu anak saya menaikkan kaca mobil berusaha untuk kabur," ujar Zoelkifly.
Meski berhasil kabur dari aksi pemukulan, namun pelaku bersama beberapa temannya justru mengejar mobil korban.
Baca Juga: Inilah Sederet Alasan PPP Mengusung Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024
Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen
"Pelaku dan teman-temannya mengejar mobil anak saya dan menendang kaca spion mobil anak saya hingga patah," ucap Zoelkifly menekankan.
Usai melakukan pemukulan, pengejaran dan pengrusakan, pelaku bersama teman-temannya pergi meninggalkan korban.
"Setelah itu pelaku dan 3 motor tadi meninggalkan anak saya di lokasi SPBU Jalan Ringroad Medan,” ujarnya.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara
Baca Juga: Sering Data Hilang di HP, Inilah 3 Cara Backup Dokumen Penting yang Aman agar Tidak Berujung Petaka
Masih berdasarkan keterangan sang ayah korban, anaknya yang takut dimarahi karena kaca spion yang rusak pun berinisiatif mendatangi rumah pelaku untuk meminta ganti rugi.
Diketahui, sang korban pergi mendatangi rumah pelaku bersama kawan-kawannya yang masih berusia rata-rata 18 - 21 tahun.
Baca Juga: Thailand Open 2023: Lanny Ribka Tumbang, Ganda Putri Indonesia Ambyar
“Sesampai di pagar rumah pelaku, anak saya mengucapkan salam dan menyampaikan untuk bertemu pelaku," ucap Zoel.
Baca Juga: VIRAL, Sekelompok Pemuda Sedang Mabuk, Salah Satunya Banting Anak Kecil
"Dan yang menjumpai anak saya, pertama kali adalah ayahnya, Pak AKBP Dr. AH dan kakak pelaku,” lanjut Zoelkifly lagi menambahkan.
Baca Juga: Unik, Polda Jatim Luncurkan Aplikasi Ilmu Semeru untuk Cari Motor yang Hilang Akibat Dicuri
Bukannya mempersilakan masuk, sang perwira menengah polisi Polda Sumut tersebut malah memerintahkan salah satu anak buahnya R untuk mengambil senjata laras panjang.
“Anggota Pak AKBP AH berjalan sambil memegang senjata yang dikeluarkan dari dalam rumah dengan posisi anak saya masih berdiri di luar pagar," ujar Zoelkifly.
Baca Juga: 10 Fakta Kasus Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Warga Bireuen Aceh hingga Tewas
Menurut Zoel, meski mengetahui sang ayah pelaku memerintahkan anak buahnya mengambil senjata laras panjang, namun korban tetap bergeming karena berharap ada penyelesaian.
"Anak saya menunggu niat baik pelaku menyelesaikan penggatian kaca spion mobil mini copper saya,” imbuh Zoelkifly.
“Namun tiba-tiba pelaku keluar dari rumahnya berlari ke arah Ken Admiral dan menerjang, memukuli, mencekik, menggigit jari-jari, menendang anak saya," ucap Zoel menjelaskan.
Baca Juga: 5 Kabupaten dengan Penduduk Paling Miskin di Jawa Barat, Ini Penyebabnya
Mendapat serangan yang tiba-tiba, Ken Admiral hanya berusaha membela diri.
"Dan anak saya berupaya untuk membela diri dan beberapa orang keluarga pelaku merekam kejadian penodongan dan penganiayaan tersebut," ucap Zoel lagi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Warung Makan Paling Terkenal di Jakarta Selatan, Cita Rasanya Bikin Nagih
"Tetapi di belakang anak saya jarak satu meter, R menodongkan senjata laras panjang,” imbuhnya.
Menurut Zoelkifly, orang tua pelaku tidak melerai, bahkan mengarahkan kepada sang anak untuk melanjutkan aksinya.
“Sikutnya dek, judonya dek (pukulan/kuncinya), kakinya dek, pukul sampai puas dia dek,” ujar Zoel.
Sambil memberi instruksi pada sang anak, AKBP AH tetap memerintahkan R untuk menodongkan senjata kepada korban dan teman-teman nya.
Baca Juga: Berikut Jadwal Lengkap Piala Dunia U17 2023, Timnas Indonesia U17 Main di Gelora Bung Tomo
Menyaksikan penganiayaan itu, sejumlah teman korban berupaya memberikan pertolongan, namun dicegah oleh AH.
Usai dipukuli, AH memaksa korban dan teman-temannya menerima uang satu juta rupiah untuk berobat.
“Terima ini uang satu juta untuk biaya bawa berobat si Ken ke Rumah Sakit,” kata Zoelkifly menirukan perkataan AH.
Baca Juga: BRI Liga 1 : PSM Makassar Melawan PSIS Semarang, Laga Dua Tim dengan Performa Kontras
Baca Juga: Enam Manfaat Menyusui Suami, Istri Wajib Tahu Nih
Berdasarkan pemeriksaan RS Bunda Thamrin, mata kiri korban robek dan dijahit 6 jahitan dan bagian wajah dan tubuhnya membiru di beberapa tempat.
Pada Kamis, 22 Desember 2022 kasus penganiayaan itu dilaporkan ke Polrestabes Medan atas pengerusakan mobil, penodongan senjata dan penganiayaan.***
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: PSS Sleman Resmi Datangkan I Nyoman Ansanay dari Papua
Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari OrbitIndonesia.com di Google News.