DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

AJAIB! 3 Bocah dan Seorang Bayi Ditemukan Selamat Setelah Bertahan Hidup Selama 40 Hari di Hutan Amazon

image
Hilang selama 40 hari di Hutan Amazon setelah selamat dari pesawat jatuh, 3 bocah dan seorang bayi ditemukan bertahan hidup dan selamat.

ORBITINDONESIA.COM – Beberapa waktu lalu dunia digegerkan dengan penemuan 3 bocah dan seorang bayi yang bertahan hidup selama 40 hari setelah selamat dari kecelakaan pesawat di Hutan Amazon.

3 bocah dan seorang bayi yang hilang setelah pesawat jatuh di Kolombia ditemukan bertahan hidup di hutan setelah pencarian selama 40 hari di Hutan Amazon.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

3 bocah dan seorang bayi tersebut bertahan hidup di Hutan Amazon dengan memakan tepung singkong dan buah-buahan dari dalam hutan.

Baca Juga: Majelis Rendah Jepang Loloskan RUU Pemahaman LGBT yang Kontroversial

Dilansir dari news.yahoo.com, dalam kecelakaan pesawat tersebut ditemukan tiga orang dewasa yang telah tewas yaitu pilot, kopilot dan ibu dari keempat anak tersebut.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Yang membuat tim penyelamat bingung dalam proses pencarian dan penyelamatan adalah saat mereka berusaha menemukan anak-anak di hutan yang lebat tersebut.

Diketahui bahwa keempat anak tersebut merupakan anggota suku Huitoto yang baru berusia 13, 9 dan 4 tahun sedangkan bayi yang ditemukan baru berusia 11 bulan.

Baca Juga: Benarkah Post Credit Scene Film The Flash sebagai Pengantar Jason Momoa dalam and the Lost Kingdom

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menemui mereka di rumah sakit di Bogota setelah evakuasi penyelamatan sebab anak-anak tersebut harus dirawat karena dehidrasi.

“Namun secara umum, kondisi anak-anak tersebut dapat diterima,” kata Menteri Pertahanan Ivan Velásquez kepada The Associated Press.

"Sebagai kakek dari cucu saya yang hilang di hutan Yari, saat ini saya sangat bahagia," kata Narcizo Mucutuy, kakek dari keempat anak-anak itu, kepada Reuters.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Raja Maroko Mohammad VI yang Sering Absen dan Dampaknya Bagi Bangsa

Ketika ditemukan di dekat perbatasan antara Provinsi Caqueta dan Guaviare di Kolombia, kondisi anak-anak dalam keadaan lemah dan kurang gizi tetapi sadar dan masih bertahan hidup.

Kronologi

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Pada tanggal 31 Mei 2023, para pencari menemukan jejak kaki kecil sekitar dua mil jauhnya dari tempat pesawat jatuh.

Ini menandakan sebuah harapan bahwa anak-anak itu masih hidup dan memberi semangat tinggi pada upaya pencarian.

Baca Juga: Setelah Patung Yuri Gagarin Dibangun di Jakarta, Giliran Rusia Bangun Patung Bung Karno, Apa Maksudnya

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Siapa yang mencari anak-anak Kolombia yang hilang?

“Ada lebih dari 100 anggota pasukan khusus Kolombia dan lebih dari 70 penduduk asli dari daerah tersebut yang berpartisipasi dalam pencarian anak-anak yang hilang,” ucap AP.

“Beberapa tentara telah berjalan hampir 1.000 mil selama melakukan penjarian,” lanjutnya .

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Jenderal Pedro Sánchez, yang memimpin pencarian, mengatakan bahwa tim penyelamat berada dalam jarak 164 kaki namun beberapa kali ia melewatkannya.

Baca Juga: Sheikh Jassim Dapat Bantuan Presiden PSG Nasser Al Khelaifi untuk Akuisisi Penuh Saham Man United dari Glazers

“Anak-anak sudah sangat lemah,” kata Sánchez kepada The Guardian.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

“Kekuatan mereka hanya cukup untuk bernapas atau meraih buah kecil untuk makan sendiri atau minum setetes air di hutan,” pungkasnya.

Upaya pencarian tersebut tergolong berbahaya karena hujan terus mengguyur hingga 16 jam sehari.

Banyak binatang liar, nyamuk, dan ular berbisa di dalam hutan, selain itu resiko tersesat di hutan hujan lebat sangat tinggi sehingga membuat pencarian menjadi lebih intensif.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Baca Juga: Kunjungi Masjid Hazrat Imam, Sandiaga Minta Otoritas Setempat Bangun Prasasti Bung Karno ke Uzbekistan

Bagaimana pejabat tahu anak-anak itu mungkin selamat dari kecelakaan itu?

Menurut CBS News, pada 1 Mei, pesawat itu jatuh dan dua minggu kemudian sisa-sisa pesawat ditemukan bersama dengan jenazah pilot dan dua orang dewasa lainnya yang ikut serta.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Tetapi ketika sampai di lokasi, anak-anak tersebut tidak ditemukan dan pejabat menyatakan ada tanda-tanda yang jelas bahwa anak-anak tersebut selamat dari benturan.

CNN melaporkan, kecelakaan pesawat sering terjadi di Amazon dan 8,74 persen kecelakaan di seluruh Kolombia terjadi di wilayah tersebut, meskipun hanya 2 persen dari populasi yang tinggal di sana.

Baca Juga: Bertepatan pada 5 Juni, Inilah Sejarah Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kamu Bisa Lakukan Ini Juga

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Penduduk pribumi menyebut bahwa Bogota gagal menerapkan protokol keselamatan untuk pesawat yang melintasi wilayah tersebut.***

Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari OrbitIndonesia.com di Google News.

Berita Terkait