DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Awas! DDoS Attack Menyerang Website Kamu, Kenali Gejala dan Cara Kerja Serangannya

image
Tips ampuh untuk melindungi website dan layanan online yang kamu kelola dari serangan siber DDoS attack.

ORBITINDONESIA.COM – Apakah kamu tahu apa itu serangan siber DDoS attack? Yuk kita kenali seperti apa bentuk serangannya yang bisa merusak website kamu.

Distributed Denial of Service (DDoS) attack atau serangan DDoS merupakan serangan siber yang dilakukan dengan mengirimkan lalu lintas palsu atau "fake traffic" secara continue ke suatu sistem atau server.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Dampak dari serangan siber DDoS attack adalah server menjadi tidak mampu mengelola seluruh lalu lintas yang datang, sehingga menyebabkan penurunan kinerja bahkan kegagalan sistem sebuah website.

Baca Juga: Ini Dia 6 Fitur Threads yang Menarik, No.5 Bisa Bikin Kamu Betah Ngetik Utas Dibandingkan di Twitter

Umumnya, serangan DDoS ditujukan kepada jaringan, layanan online, dan juga sebuah website.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

DDoS bertujuan untuk membuat server tidak mampu menangani lalu lintas yang datang sehingga menyebabkan website tidak dapat diakses atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Selain menargetkan individu atau perusahaan tertentu, serangan DDoS juga dapat mengincar sektor-sektor yang lebih tinggi seperti sektor pemerintahan bahkan negara.

Baca Juga: Kereta Tercepat di Dunia Adalah Kereta Shanghai Maglev China

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Dalam praktiknya, serangan DDoS melibatkan penggunaan sejumlah besar host palsu.

Dimana para pelaku serangan atau hacker akan membanjiri server dengan lalu lintas dari host palsu tersebut.

Dengan cara ini, ketika server terkena banjiran lalu lintas dari hacker, maka server akan menjadi sulit diakses oleh host atau pengguna yang sebenarnya.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Penuhi Syarat ini agar bisa ikuti langkah membuat akun Media Sosial Threads di HP Android dan IPhone

Lalu bagaimana kah cara kita tahu apakah suatu website terkena serangan DDoS ini?

Memang cukup sulit, karena hal ini memerlukan keahlian dari para ahli di bidang Teknologi Informasi.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Sebabnya adalah ciri-ciri yang muncul tidak jauh berbeda dengan masalah umum seperti koneksi internet yang lambat.

Baca Juga: 5 Fakta yang Bisa Bikin Threads Saingi Twitter, Rekor Pengguna Tembus 44 Juta Hanya Dalam 24 Jam

Meskipun begitu, terdapat beberapa gejala yang dapat menandakan bahwa suatu website sedang mengalami serangan DDoS, di antaranya:

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

1. Adanya peningkatan drastis dalam jumlah spam email yang masuk hampir secara bersamaan.

2. Koneksi internet yang lambat sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses website tersebut, atau bahkan tidak dapat diakses sama sekali.

Baca Juga: Mengenal Sistem Kasir Manfaat dan Tips Memilih, Aplikasi Majoo Pilihan Tepat

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

3. Penggunaan CPU yang tinggi meskipun tidak ada aktivitas yang sedang berjalan.

4. Peningkatan lalu lintas yang tidak wajar, dan alamat IP yang memiliki profil yang tidak sama, seperti perbedaan pada jenis peramban yang digunakan, tipe perangkat yang diakses, dan lokasi pengguna.

5. Peningkatan lalu lintas yang sangat padat pada bandwidth, baik untuk unggahan (upload) maupun pengunduhan (download).

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Twitter Ancam Gugat Meta Karena Rilis Aplikasi Threads, Elon Musk: Persaingan Oke Saja, Tapi Tidak Curang

Kemudian, ada 3 cara serangan DDoS yang umum dilakukan, diantaranya:

1. Serangan ke Protokol

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Dikenal sebagai serangan kelelahan status (state-exhaustion attacks), serangan protokol ini menargetkan kerentanan pada layer 3 dan layer 4.

Caranya adalah dengan memaksa penggunaan perangkat jaringan atau sumber daya server, seperti load balancer dan firewall, melebihi kapasitas yang ia dimiliki.

Baca Juga: Yuk Kenali Cara Kerja Algoritma Aplikasi Threads untuk Meningkatkan Jumlah Followers Kamu

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

2. Serangan kepada Aplikasi

Serangan aplikasi atau serangan pada layer 7 ini bekerja dengan mengeksploitasi kerentanan pada layer server yang bertanggung jawab merespons dan menerima permintaan HTTP.

3. Serangan Volumetrik

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Serangan ini merupakan bentuk serangan DDoS yang paling umum, serangan volumetrik ini dilakukan dengan menggunakan botnet untuk membanjiri bandwidth server atau website dengan lalu lintas dalam jumlah yang tidak kecil.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Threads dan Twitter yang Wajib Kamu Tahu sebelum Download Aplikasi Media Sosial yang Viral

Dengan memahami cara kerja serangan DDoS, diharapkan kita dapat lebih waspada dan mampu mengamankan website kita dari ancaman-ancaman yang merusak.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Penting untuk selalu meningkatkan sistem keamanan dan mempertahankan upaya pengawasan yang ketat untuk menjaga kelancaran dan ketersediaan website kita dari serangan-serangan yang tidak diinginkan.

Demikian, semoga informasi tentang DDoS, gejala penyerangan dan cara kerjanya dapat menjadi perhatian dan kewaspadaan kita bersama ***

Berita Terkait