DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ekspresi Data Denny JA: Inilah Efek Elektoral Dukungan Demokat ke Prabowo

image
: Inilah Efek Elektoral Dukungan Demokat ke Prabowo.

ORBITINDONESIA.COM - Partai Demokrat mendukung Prabowo maju sebagai calon presiden. Itulah berita politik paling hot hari-hari ini.

Pertanyaannya adalah seberapa besar efek elektoral dukungan Demokrat kepada Prabowo?

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Kita mulai dulu dengan data untuk melihat perimbangan mesin kekuatan partai politik masing-masing calon presiden.

Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Inilah Mengapa Jokowi Justru Populer di Akhir Kekuasaannya

Ini data dari survei terakhir LSI Denny JA, bulan Agustus 2023.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Kini partai yang mendukung Prabowo di parlemen adalah Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.  Total dukungan empat partai itu berdasarkan survei: 35,7 persen.

Rinciannya: Gerindra 16,7 persen, Golkar 12,7 persen, PAN 4,0 persen, Demokrat 3,3 persen.

Ganjar didukung oleh dua partai, yaitu PDI Perjuangan (PDIP) dan PPP. 

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Total dua partai ini, berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023,  dukungannya sebesar 25,2 persen.

Terdiri dari PDIP 23, 2, dan PPP 2,0 persen.

Sedangkan Anies didukung oleh PKS, Nasdem, dan PKB. Total dukungan partai berdasar survei Agustus 2023), perolehannya 17,8 persen.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Yaitu Nasdem 5,6 persen, PKB 6,6 persen, dan PKS 5,6 persen.

Berdasarkan perimbangan kekuatan mesin partai politik, Prabowo unggul cukup telak sekali di atas 10 persen. Prabowo: 35,7 persen VS Ganjar: 25.2 persen VS Anies: 17,8 persen.

Lalu bagaimana dengan elektabilitas Capres Prabowo VS Ganjar VS Anies?

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Ini datanya, berdasarkan survei LSI Denny JA yang sama  pada Agustus 2023.

Jika tiga capres yang maju, Prabowo unggul tipis, memperoleh 36,2 persen. Ganjar 35,8 persen, dan Anis jauh di bawahnya: 19,7 persen.

Kemudian jika pilpres hari ini, Ganjar dan Prabowo masuk ke putaran kedua.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Di putaran kedua, Prabowo melawan Ganjar, unggul Prabowo cukup telak. Prabowo: 51,5 persen. Ganjar 43,1 persen. Selisih mereka di atas margin of error: 8,4 persen.

Per hari ini, lima bulan sebelum Pilpres 2024 pada Febuari, Prabowo unggul baik untuk dirinya sendiri (capres),  ataupun untuk mesin partai politik yang mendukung di belakangnya.

Lalu di mana peran Demokrat untuk Prabowo?

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Peran pertama yang dapat memberi efek elektoral adalah jika SBY all out, dan turun gunung.

SBY akan membantu Prabowo banyak sekali. Mengapa? SBY adalah Superstar di zamannya.

Dalam Pilpres 2004, ia menang telak sekali dengan selisih 20 persen di atas saingan terdekatnya di putaran kedua.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Bahkan di tahun 2009, SBY menang lebih 30 persen di atas saingan terdekatnya satu putaran saja dalam tiga pasang capres.

“Saya ingat di tahun itu, 2009, menggemakan slogan Satu Putaran Saja. Begitu kuat gema slogan itu, menjadi polemik pro- kontra. Saya pun diberi penghargaan News Maker of Election 2009, oleh perkumpulan wartawan (PWI Jaya), karena slogan yang saya buat itu terbukti dan menjadi perhatian utama.

Jika SBY all out  banyak sekali pendukung lama SBY bisa datang. SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung calon presiden pilihannya, Prabowo.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Kedua, Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus  fokus di Jawa Timur. Karena itulah wilalyah Battleground, yang menentukan menang dan kalah seorang capres.

Terutama ketika Ganjar melawan Prabowo di putaran kedua misalnya, karena Prabowo unggul di Jawa Barat, dan Ganjar unggul di Jawa Tengah, maka Jawa Timur itu menjadi pertaruhan. Siapa yang unggul di Jawa Timur besar kemungkinan akan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden.

SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur.  Ia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY (dan Demokrat).

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Dua peran itulah yang dapat membuat dukungan Demokrat memberikan efek elektoral sangat signifikan kepada Prabowo. ***

Berita Terkait