DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ilmuwan Bantah Teori Konspirasi: Kebenaran di Balik Penemuan Piramida Misterius di Antartika

image
ilmuwan membantah teori konspirasi tentang penemuan piramida misterius di benua antartika

ORBITINDONESIA.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, ahli teori konspirasi telah mengalihkan perhatian mereka ke Antartika lebih dari yang semua orang pikirkan.

Pada awal abad ke-20, para Ilmuwan menemukan air terjun berdarah di Antartika yang sampai saat ini masih belum diketahui apa sebenarnya yang terjadi di sana.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baru-baru ini, peneliti juga menemukan sebuah piramida aneh yang tersembunyi dibalik lapisan es di benua Antartika.

Baca Juga: Misteri Kerusakan Matahari: Tantangan Ilmuwan Dalam Menganalisis Fenomena yang Membingungkan

Meskipun fakta sebenarnya adalah itu bukan piramida secara keseluruhan, melainkan adalah sebuah gunung.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Piramida tersebut berada di pegunungan Ellsworth, yang merupakan deretan pegunungan tertinggi di benua beku tersebut.

Pegunungan Ellsworth membentang sejauh 400 km dan pertama kali ditemukan oleh kelompok Ekspedisi Antartika Inggris pada sekitar tahun 1910 sampai 1913.

Baca Juga: Sisi Lain Film Oppenheimer: Cerita Kelam di Balik Proyek Manhattan, Tewaskan Ilmuwan dan Pekerja Konstruksi

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Disebut sebagai piramida agar kemurnian dan sifat sebenarnya dari penemuan tersebut dapat tetap tersembunyi dari orang lain pada saat itu.

Hingga lebih dari seratus tahun berlalu, orang-orang mulai berspekulasi tentang sifat sejati dari lokasi penemuan piramida tersebut.

Meskipun bentuk alami dari piramida tersebut menyerupai gunung dan lokasinya yang berada di dataran yang menyembul dari dalam es.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan

Ditambah fitur geografis kedua yang lebih menarik kini telah ditemukan dan membuat banyak orang kembali membicarakan piramida ini.

Lokasi geografis yang dimaksud terletak pada koordinat 79°58’39.25?S 81°57’32.21?W dan menjadi tempat yang paling banyak dicari di Google Earth.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Seorang ahli geologi dari Pusat Penelitian Geosains Jerman di Postdam, Dr. Mitch Darcy, mengatakan bahwa penemuan ini tidak membuatnya begitu heran.

Baca Juga: Ilmuwan Politik dan Penulis Mochtar Pabottingi Meninggal Dunia Pukul 00.30 WIB Tadi Malam

Karena menurutnya, bebatuan yang mencuat tersebut hanyalah pegunungan yang dilapisi oleh es dan letaknya juga tidak jauh dari penemuan piramida misterius terdahulu.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

"Struktur berbentuk piramida terletak di Pegunungan Ellsworth, yang panjangnya lebih dari 400 km," kata Darcy dikutip Orbitindonesia.com dari Indy 100 21 September 2023.

"Jadi tidak heran jika puncak batuan yang muncul dari dalam es muncul di daerah tersebut. Puncaknya jelas tersusun dari batuan dan puncaknya memang menyerupai itu (piramida)," katanya.

Baca Juga: Sinopsis dan Trailer Film Oppenheimer: ketika Cillian Murphy Menyesal Jadi Ilmuwan Penemu Bom Atom

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

"Bentuknya tidak rumit, jadi bukan suatu kebetulan juga. Menurut definisinya, ini adalah nunatak, yaitu sebuah puncak batu yang mencuat diatas gletser atau lapisan es," ujarnya.

Darcy juga mengatakan, "Puncak ini berbentuk piramida, tapi puncak tersebut tidak mungkin dibuat oleh rekonstruksi manusia."

Jadi sudah sangat jelas bahwa lokasi baru piramida tersebut hanyalah sebuah gunung yang menyembul dari balik es dan bukan piramida misterius.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Profil Christine Hakim yang Jadi Ilmuwan di The Last of Us: Tanggal Lahir, Jejak Karir, Instagram, Nama Suami

Belakangan ini Antartika sudah menjadi subyek spekulasi setelah seorang ahli teori konspirasi, Eric Hecker, memberikan gambaran tentang The Amundsen.

The Amundsen adalah sebuah Stasiun Kutub Selatan Scott yang berada di Kutub Selatan wilayah benua Antartika.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Stasiun Kutub Selatan Scott berfungsi sebagai pusat kendali lalu lintas udara bagi alien yang dibuat awal tahun ini.

Baca Juga: Benarkah Anggota CP0 Ini Diduga Pengkhianat Bagi Ilmuwan MADS dalam One Piece, Simak Penjelasannya

Hecker juga mengklaim bahwa sejak tahun 2010 lalu, seorang konglomerat asal Amerika Serikat, Raytheon, memberikannya sejumlah tanggung jawab.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Hecker menyebut bahwa Raytheon menunjuknya untuk menjadi kontraktor di pusat penelitian yang dioperasikan oleh National Science Foundation Amerika Serikat.

Dirinya juga menyebutkan bahwa masih ada banyak stasiun lalu lintas udara untuk alien yang baru pertama kali dia lihat.

Baca Juga: Aduh, Sempat Diremehkan Ilmuwan, Virus Khosta 2 Ternyata Lebih Kebal dari Covid 19

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Namun yang pasti, piramida misterius tersebut merupakan sebuah gunung berlapis es dan bukanlah piramida misterius seperti yang banyak orang percaya.***

Berita Terkait