DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Menuju Olimpiade 2024 Paris: Liliyana Natsir Yakin, Bulu Tangkis Indonesia Mampu Meraih Emas

image
Legenda bulu tangkis Indonesia Liliyana Natsir ketika ditemui pewarta setelah pebulu tangkis yang akrab disapa Butet itu mengikuti jumpa pers bersama Flypower Indonesia di Kantor Flypower, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

ORBITINDONESIA.COM - Perjuangan meraih prestasi di Olimpiade memang tidak mudah. Tetapi legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir, atau akrab disapa Butet tetap percaya diri dan optimistis tentang peluang Indonesia.

Liliyana Natsir mengaku, tidak ada kata mustahil untuk Merah Putih dapat kembali mendapatkan emas di Olimpiade 2024 Paris, Prancis.

Liliyana Natsir, peraih emas emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil bersama Tontowi Ahmad itu mengatakan hal ini karena menurutnya di pergelaran sebesar Olimpiade banyak kejutan yang terjadi.

Baca Juga: Malaysia Masters 2023: Ganda Mohamamad Ahsan Hendra Setiawan Awali War Tiket Olimpiade dengan Apik

“Jadi ya, road to Olimpiade ini kan kita kalau saya bilang tuh, Olympic itu, milik-milikan ya. Kayak di umur zaman saya, nggak ditargetin medali emas mungkin ya. Harapannya kan di ganda putra. Akhirnya saya dan Owi bisa kasih medali emas. Nah itu juga yang saya harapkan di Paris 2024,” kata Butet saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin, 22 Januari 2024.

“Jadi Olympic itu nggak ada yang mustahil. Semua, kadang hasilnya banyak kejutan di Olympic,” tambahnya.

Butet pun berharap sektor yang ia tekuni, ganda campuran, dapat kembali menyumbang emas di Olimpiade setelah terakhir dirinya 8 tahun yang lalu.

Baca Juga: Sinopsis Film Mollys Game, Kisah Nyata Atlet Olimpiade Jadi Ratu Judi, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini

Meski untuk mendapatkan medali tertinggi itu tidaklah mudah, mantan pebulu tangkis yang kini berusia 38 tahun itu optimistis di Olimpiade Paris nanti Indonesia dapat mewujudkannya.

Namun, sebelum lebih jauh, Butet ingin ganda campuran Indonesia dapat lebih dahulu lolos kualifikasi menuju pergelaran olahraga terbesar di dunia tersebut.

Kini, dari beberapa nama ganda campuran Indonesia, tiga pasangan Tanah Air menjadi penghuni 20 besar ranking dunia.

Baca Juga: Menantikan Perjuangan Indonesia di Olimpiade Paris

Ketiga nama itu adalah Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (peringkat 18), Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (peringkat 19), dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (peringkat 20).

“Jadi yang penting sekarang targetnya adalah ke depannya yang ganda campuran berusaha untuk qualified dulu untuk masuk ke Olympic. Karena kan kita lihat rankingnya masih riskan ya. Jadi itu dulu kalau mau bicara banyak, belum ya, hanya itu dulu target ke depannya,” kata Butet.

“Jadi saya gak mau bilang berat sih, saya bilang semua itu bisa, tapi ketat lah. Jadi harus butuh ekstra kerja keras lah untuk mengamankan, minimal mengamankan dulu untuk qualified ke Olympic,” lanjutnya.

Baca Juga: KOI: Peningkatan Prestasi di 2023 Bekal Indonesia Menuju Olimpide Paris 2024

Dalam kesempatan yang sama, Butet lalu menjelaskan tugasnya setelah ditunjuk bersama Tontowi atau Owi sebagai mentor untuk ganda campuran dalam tim Ad Hoc PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia),

Ia mengatakan, dalam tim yang dibentuk untuk memperbaiki peringkat para atlet menuju Olimpiade Paris itu, dirinya ditugaskan salah satunya untuk berbagi pengalaman kepada para atlet tentang bagaimana merebut emas Olimpiade.

“Mentor itu artinya kan ya sebagai kakak, kayak yang Owi kemarin sudah ngomong ya sebagai kakak. Ya mentor lah untuk mungkin sharing-sharing pengalaman. Dan karena kan momen Olympic ini kan kejuaraan Olympic ini beda sama kejuaraan yang biasa-biasanya yang mereka sering ngikutin,” jelas Butet.

Baca Juga: Menuju Olimpiade Paris: Bulu Tangkis Sisakan 12 Turnamen untuk Kumpulkan Poin

“Kalau program juga nanti kan pelatih ya. Maksudnya saya sih gak ikut terlalu sejauh itu. Mentor itu hanya saya pun harus komunikasi. Saya dan Owi juga harus komunikasi ke Herry, kapan bisa masuk. Kapan waktu yang tepat (untuk ngasih masukan),” imbuhnya.

“Ya mudah-mudahan dengan terbentuknya Ad Hoc ini ya kita bisa saling sama-sama bekerja sama untuk ya pasti pengennya hasil yang terbaik nanti ya,” tutupnya.

Dalam periode kualifikasi Olimpiade yang bergulir hingga 28 April tahun ini, bulu tangkis menyisakan sejumlah turnamen penting yang masuk Race to Paris.

Baca Juga: Kabar Duka: Lisa Raema Rumbewas, Peraih Medali Olimpiade Asal Papua, Meninggal Dunia Minggu Dinihari

Sejumlah turnamen penting hingga periode tersebut antara lain Indonesia Masters (23-28 Januari), French Open (5-10 Maret), dan All England Open (12-17 Maret).

Olimpiade Paris akan digelar pada 26 Juli-11 Agustus, dengan cabang olahraga bulu tangkis akan dilaksanakan pada 27 Juli-5 Agustus di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Prancis.***

Sumber: Antara

Berita Terkait