DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kisah Inspiratif Ramadan: Bubur Takjil yang Diikhlaskan Gratis untuk Masjid Dibayar Kontan Rp100 Juta

image
Ilustrasi bubur takjil (Foto: Frisian Flag)

ORBITINDONESIA.COM - Ada seorang karyawan PNS bernama Zie yang tak pernah diajak ikut proyek. Karena dia tak mau terima soal mark up anggaran. Dia santai saja asal tak makan uang haram, katanya.

Tapi sebenarnya saat ini dia sedang kesulitan ekonomi. Sehingga dia berniat menjual 80 bungkus takjil bubur manis buatan istrinya di kantor. Sampai kantor dengan membawa takjil, dia semangat promosikan ke ruangan teman-teman kantornya. Tapi tak ada yang menanggapi. 

Sampai sore waktu pulang, tak ada juga yang beli takjilnya. Perlahan Zie menghela nafas dan tidak terasa menitikkan air mata. Terbayang bagaimana istrinya dari pagi-pagi sekali sejak sebelum sahur, menyiapkan bubur takjil yang dibawanya. Sambil beres-beres mejanya, ia bersiap pulang. Merahlah matanya.

Baca Juga: Unik, Ada Kuliner Bubur Pecel Khas Semarang! Ini Nggak Pakai Nasi Lho

Tapi itu hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung hapus airmatanya. Dan dia segera melangkah keluar untuk pulang sambil menenteng bawaan takjilnya.

Di luar dia lihat ada lima orang satpam. Maka dikasihnyalah 5 takjil. Gratis. Bahkan ketika satpam itu tahu takjilnya tak laku dan mau membayar, Zie menolak.

Kemudian Zie mampir di masjid dekat kantornya untuk solat Ashar. Selesai Ashar, dia serahkan seluruh sisa takjil 75 bungkus ke pengurus masjid untuk buka puasa bersama. Gratis!

Baca Juga: Indahnya Persaudaraan, Siswa SMA Katolik Santo Paulus Jember Berbagi Takjil untuk Buka Puasa Umat Islam

Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, nomor telepon, alamat. Hanya satu pesan Zie, bahwa dia tak mau diumumkan namanya.

Sesampai di rumah. Dia disambut oleh istri yang girang melihat Zie tak bawa pulang takjil. Si istri mengira, semua takjil laku terjual. Tapi dia heran melihat suaminya Zie lesu.

"Kenapa, bang? Kan takjilnya habis."
"Iya habis. Tapi Ndak ada duitnya."
"Lho kok bisa? Pada ngutang?"
Istrinya mulai lesu juga. "Bukan. Gak ada yang beli di kantor. Jadi 5 bungkus kukasih ke satpam, 75 lainnya kukasih ke mesjid buat takjil bersama".'

Baca Juga: Sungguh Tega, Kapolsek Mundu Cirebon Menipu Tukang Bubur Rp 325 Juta, Janjikan Anaknya Jadi Polisi

"Oh." Muka kecewa istri membuat Zie makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi, kemudian tersenyum kepada suaminya.

"Gak apalah, bang. Belum rezeki. Kita diminta menjamu tamu Allah. Yuk.. siap-siap, sebentar lagi maghrib."

Subhanallah! Takjub Zie melihat keikhlasan istrinya itu dan terasa ringan di dada. Mereka pun berbuka bersama dalam kesederhanaan.

Baca Juga: Bikin Malu Institusi Polri, Kasus Kapolsek Mundu Minta Uang ke Tukang Bubur di Cirebon Akhirnya Ditindak Tegas

Setelah selesai salat tarawih, tiba-tiba ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal. Diangkat oleh Zie.

"Assalamualaikum...," ucap Zie, menyambut si penelepon.
"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarokatuh. Apa benar ini bapak yang tadi ngasih takjil ke masjid?"

"Benar, pak. Ada yang bisa saya bantu?"
"Tadi kebetulan kami mampir masjid. Gak kekejar buka puasa di rumah saya. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget...."

Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol Gratiskan Tiket Masuk untuk Kegiatan Ngabuburit Selama Ramadan

"Alhamdulillah, pak... Terima kasih," jawab Zie.
"Nah, mulai besok sampai tamat Ramadhan saya pesan 1.000 takjil tiap hari. Bisa?"

Zie terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya. Takjil yang dianggap tak laku malah mendatangkan customer yang dahsyat.

"Bi… bisa pak. Tapi maaf, keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1.000 takjil untuk hari pertama saja tak ada".
"Tenang… tolong kalkulasi semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari," begitu suara orang di seberang telepon hp nya.

Baca Juga: Dokter Muhammad Firhat Idrus: Ibadah Puasa Ternyata Bisa Meringankan Gejala Maag dan GERD

"Ya, Allah. Ini saya tidak mimpi kan pak?"
Terdengar suara tertawa bapak dermawan yang di seberang.

"Oya, takjil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buatkan saja ya."
"Terima kasih yang tak terhingga, pak. Semoga Jannah untuk bapak."

Telepon ditutup. Dan Zie menghitung semua kebutuhan 1.000 takjil x 28 hari. Setiap takjil dihargai Rp5 ribu, kemudian hitungan itu di foto, dan kemudian dia kirim ke nomor HP bapak dermawan tadi berikut nomor rekeningnya.

Baca Juga: Della Dartyan, Aktris di Serial Ellyas Pical, Tetap Produktif Meski Sedang Jalani Ibadah Puasa Ramadan

Sekitar 10 menit kemudian, masuk notifikasi dari e-bankingnya. MashaAllah! Sudah masuk uang Rp100 juta lebih, yang barusan tadi dia tulis.

Matematika Allah memang tak pernah bisa kita tahu, daya nalar kita seringkali tidak mampu menjangkaunya. Allah membukakan jalan keluar dan memberi Zie rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. ***

Sumber: Medsos WhatsApp@farghob

Berita Terkait