DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu RI Retno Marsudi Kecam Serangan Israel Terhadap Fasilitas Diplomatik Iran di Damaskus Suriah

image
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, Jumat, 23 Februari 2024. (ANTARA/Cindy Frishanti)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengecam serangan Israel terhadap gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.

Dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 2 April 2024, Menlu Retno Marsudi menyebut aksi itu sebagai pelanggaran hukum internasional, yang jelas mengatur bahwa fasilitas diplomatik harus dilindungi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diwakili Retno Marsudi menyatakan, serangan tersebut merupakan satu dari sekian banyak aksi Israel yang meningkatkan eskalasi konflik, dan dapat menghapus prospek perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Naser Kanani: Iran Apresiasi Kesuksesan Pemilu Indonesia 2024

Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin, 1 April 2024.

Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.

Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani--semuanya anggota IRGC.

Baca Juga: Iran Pamerkan Senjata Angkatan Laut, Rudal dan UAV Bernama Gaza di Pameran Pertahanan Qatar

Pernyataan itu mengatakan, Israel melakukan serangan tersebut "menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki saat melawan kelompok perlawanan Palestina". Serangan Israel terus berlangsung di Jalur Gaza, dan telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar anak-anak, sejak 7 Oktober.

Zahedi adalah seorang komandan veteran IRGC, yang sebelumnya memimpin angkatan darat dan angkatan udara IRGC dan juga menjabat sebagai wakil komandan operasi militer IRGC.

Serangan rudal itu dilaporkan menargetkan gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran.

Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raeisi Serukan Langkah Praktis untuk Hentikan Kejahatan Israel Terhadap Palestina di Gaza

Disebutkan Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari beserta keluarganya tidak mengalami cedera.

Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan, gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal, hingga menewaskan beberapa wakil menteri militer Iran.

Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "tanggapan yang menentukan".

Baca Juga: Parlemen Israel Sahkan RUU untuk Tutup Televisi Al Jazeera di Negara Itu

Namun, Radio Militer Israel mengatakan, Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, melainkan sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus yang dibom, tanpa mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh Tel Aviv.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Suriah menyebutkan serangan itu terjadi pada pukul 05.00 sore waktu setempat, menuduh Israel melakukan serangan dari Dataran Tinggi Golan. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait