DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Suku Dinas Kesehatan: Kasus DBD di Jakarta Selatan Pada Pertengahan April 2024 Turun Signifikan Jadi 65 Kasus

image
Petugas mendapati adanya sarang nyamuk ketika menggelar PSN 3M plus di Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024). ANTARA/Khaerul Izan

ORBITINDONESIA.COM - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat, kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu pada pertengahan April menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan periode sama bulan Maret 2024.

"Bulan April terjadi penurunan kasus signifikan, per 16 April hanya ada 65 kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan Yudi Dimyati di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

Menurut Yudi, pada pertengahan Maret 2024 kasus DBD di Jakarta Selatan, mencapai 221 kasus sedangkan pada pertengahan April ditemukan 65 kasus.

Baca Juga: Dampak El Nino, Potensi Kasus Penularan DBD di Indonesia Justru Meningkat, Ini Penjelasannya

Yudi mengatakan, penurunan kasus DBD tersebut karena upaya dari berbagai pihak untuk menekan, dengan gencarnya penerapan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di berbagai tingkat.

Sementara dari data yang ada, kata Yudi, pada Maret 2024 kasus DBD di Jakarta Selatan menjadi yang tertinggi dibandingkan bulan Januari, Februari dan April, dengan kasus DBD mencapai 507 kasus.

"Sekarang kasus DBD di Jaksel tercatat nomor empat tertinggi dibandingkan daerah lainnya," tuturnya.

Baca Juga: 4 Miliar Orang Berisiko Terinfeksi Virus Demam Berdarah

Yudi menambahkan, pada bulan Maret kasus kematian akibat DBD ditemukan di Kecamatan Kebayoran Lama, di mana ketika pasien datang ke puskesmas sudah mengalami koma dan tiga jam kemudian meninggal dunia.

Yudi mengatakan, pasien sempat mendatangi puskesmas di daerah itu, namun ketika diminta untuk tes laboratorium, pasien memaksa pulang. Tiga hari kemudian pasien datang kembali dengan kondisi koma.

"Datang ke puskesmas dengan kondisi sudah koma, walaupun sebelumnya sudah masuk ke puskesmas. Pas diperiksa ternyata trombosit sudah turun hanya tinggal 40 ribu dari normalnya 150 ribu," katanya.

Baca Juga: Harus Waspada, Gejala Demam Berdarah Dengue Mirip Demam Biasa Sehingga Bisa Berakibat Fatal

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin meminta jajarannya agar pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dua kali seminggu, karena kasus DBD terus meningkat bahkan ada kematian.

"Saya minta para camat dan lurah yang punya kader jumantik (juru pemantau jentik) agar kadernya lebih teliti lagi memeriksa jentik pada bulan-bulan ini," kata Munjirin.

Ia mengatakan bahwa PSN perlu ditingkatkan dari sebelumnya hanya satu kali dalam seminggu, pada bulan ini harus menjadi dua kali, karena kasus DBD sedang tinggi.

Baca Juga: Demi Mencegah Merebaknya DBD di Kalangan Anak dan Dewasa, Efektivitas Vaksin Dengue Dibahas

Selain itu, kata Munjirin, yang terpenting untuk ditekankan adalah jumantik mandiri, jumantik setiap jalan ke rumah-rumah, selain memeriksa, juga dapat mengedukasi masyarakat.

"Kami minta karena ini tinggi kasus demam berdarah, maka waktu pemeriksaan pada hari Jumat bisa ditambahkan hari lain, jadi seminggu dua kali," tuturnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait