DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Ipit Saefidier Dimyati: Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, dan Denny JA Bikin Lompatan Besar Dunia Puisi

image
DR Ipit Saefidier Dimyati.

ORBITINDONESIA.COM - Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, dan Denny JA adalah penyair yang melahirkan karya berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga memberi warna tersendiri kepada kesusastraan Indonesia.

Hal ini diungkap dosen Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang juga penyair Doktoer Ipit Saefidier Dimyati dalam wawancara bertajuk Ngobrol Bareng Penulis yang tayang pekan ini di kanal youtube SatupenaTV.

Menurut Ipit Saefidier Dimyati, Chairil Anwar pada zamannya berani mendobrak struktur puisi ketika itu. Dia menulis puisi secara bebas. Tidak terikat pada pakem-pakem pola pantun.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (2): Rara Masih Mencari Sari

Penyair kedua yang membuat lompatan besar adalah Sutardji Calzoum Bahri. Ketika itu apa yang ditulis Sutardji spektakuler dan menggemparkan.

Menurut Ipit, Sutardji berusaha mengatasi pengaruh Chairil Anwar dengan kembali ke semangat mantra.

Puisi yang ditulis Sutardji terlihat lekat dengan mantra, yang meniru bunyi-bunyian yang kadang-kadang tidak mengandung arti. Di sini kelihatan sekali Sutardji menghindari kata-kata hanya sebagai saluran ide.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Kehidupan Adalah Perjalanan dan Komaruddin Hidayat Adalah Seorang Peziarah

Penyair ketiga yang membuat lompatan besar adalah Denny JA.

Menurut Ipit, Denny JA menulis dan menawarkan gagasan puisi esai. Perbedaan utama puisi esai dengan puisi sebelumnya adalah Denny JA membaurkan antara fiksi dan fakta dalam badan puisi atau pun dalam catatan kaki.

Gagasan puisi esai ini terus menggelinding sampai sekarang dan makin banyak orang mengikutinya.

Baca Juga: Komaruddin Hidayat: Jika Tak Ada Catatan Tertulis, Mungkin Agama Islam Itu Penuh Dongeng-dongeng Saja

Sebelumnya, tak ada puisi yang secara tegas dikaitkan dengan sebuah peristiwa atau fakta melalui catatan kaki.

Program Ngobrol Bareng Penulis sudah berlangsung dua tahun lebih.

Setiap bulan ada dua penulis yang diwawancarai oleh Jonminofri dan Amel Fitriani selaku host program yang ditayangkan di kanal youtube SatupenaTV.

Baca Juga: Denny JA: Sastra Menjadi Alat Diplomasi Anarbangsa yang Efektif, Termasuk Mendamaikan Israel dan Palestina

Sekarang ini, sudah 100 profil penulis direkam dan ditayangkan melalui youtube SatupenaTV. Sebagian di antaranya dalam bentuk liputan ke rumah penulis. Mereka adalah Sutardji Calzoum Bachri, Butet Kartaredjasa, dan Remmy Silado.

Selain itu, SatupenaTV juga membuat profil penulis dalam bentuk dokumenter seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Mochtar Lubis, Chairil Anwar, dan Buya Hamka.

Namun, sebagian besar penulis diwawancarai langsung via zoom. Hingga pekan ini sudah 62 penulis yang sudah diwawancarai langsung.

Baca Juga: Puisi Esai Berkembang Pesat di Malaysia, Denny JA Diterima Ketua Menteri Datuk Seri Hajiji Noor di Kota Kinabalu

Nama-nama besar yang pernah diwawancarai secara langsung antara lain Nasir Tamara, Denny JA, Abdul Hadi WM, Eka Budianta, Prof Komarudin Hidayat, Seno Gumira, Berthold Damshäuser, Afrizal Malna, dan lainnya.

Semua profil penulis tersebut bisa dinikmati melalui kanal SatupenaTV. ***

Berita Terkait