DECEMBER 9, 2022
Nasional

LSI Denny JA: Mayoritas Publik Setuju Koalisi Semi Permanen Pemerintahan Prabowo Subianto

image
(OrbitIndonesia/kiriman Denny JA)

ORBITINODNESIA.COM – Mayoritas publik menyetujui koalisi semi permanen di dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk 20 tahun ke depan mengantarkan Indonesia menjadi negara terbesar keempat secara ekonomi tahun 2045.

Demikian temuan penting dari survei LSI Denny JA tentang persepsi publik terhada koalisi permanen yang dilaksanakan periode 1 sampai 15 Maret 2024.

Di dalam survei tersebut, LSI Denny JA membuat pertayaan secara tatap muka kepada responden 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan tingkat kesalahan sebesar 2,9 persen.

Baca Juga: Ketua Umum Forum Esoterika Denny JA: Dibutuhkan Spritualitas dan Sikap Ramah dengan Alam agar Membawa Kebahagian

Pertanyaan yang diajukan kepada responden: apakah ibu/bapak sangat setuju, cukup setuju, kurang setuju atau tidak setuju sama sekali jika ada koalisi partai semi permanen selama 20 tahun (2024 -2045) mengantar Indonesia menjadi negara terbesar keempat secara ekonomi dunia?

Hasilnya:

Sangat setuju/cukup setuju sebesar 75,8 persen.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Terima Kasih NU Komitmen Akan Mengawal dan Mendukung Pemerintahan Mendatang

Kurang setuju/tidak setuju sama sekali 15,1 persen.

Tidak tahu atau tidak menjawab 9,1 persen.

Menurut peneliti senior Denny JA, angka 75,8 persen ini bukan hanya mayoritas tetapi mayoritas besar.

Baca Juga: Surya Paloh Sebut Belum Ada Tawaran Kursi Menteri untuk NasDem Setelah Gabung Koalisi Pemerintah

“Koalisi partai semi permanen mendapat tempat di hati publik,” katanya.

Jika dibedah pilihan calon presiden, pemilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD paling tinggi persetujuanya terhadap koalisi partai semi permanen ini. Angkanya mencapai 80,7 persen.

Diikuti oleh pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 75,9 persen.

Baca Juga: Anthony Leong: PKS akan Ikuti Nasdem Bergabung dengan Pemerintahan Prabowo

Baru kemudian pemilih Prabowo-Gibran 74,4 persen.

Bagaimana dari sisi sisi pemilih partai?

Pemilih Demokrat menunjukkan persetujuan paling tinggi terhadap koalisi partai semi permanen. Mencapai 95,1 persen.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar: PKB Siap Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029

Pemilih PKS menjadi pemilih partai yang persetujuannya paling rendah, 57,1 persen.

Pemilih PDI Perjuangan yang setuju sebesar 77,9 persen.

Pemilih Golkar 70,1 persen.

Baca Juga: Pengamat Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tidak Akan Menunda Pelantikan Prabowo-Gibran

Pemilih Gerindra 77,8 persen.

Pmilih PKB 81 persen.

Pemilih Nasdem 79,4 persen.

Baca Juga: Surya Paloh Merapat ke Kediaman Prabowo Subianto

Pemilih PAN (83,3 persen.

Dari kategori pendapatan, pemilih berpenghasilan Rp2 juta sampai Rp4juta per bulan yang paling tinggi persetujuanya terhadap koalisi partai semi permanen, sebesar 78,9 persen.

Di bawah Rp2juta per bulan yang setuju 76,4 persen.

Baca Juga: Albertus Patty: Tentang Putusan Mahkamah Konstitusi

Di atas Rp4juta per bulan yang menyatakan setuju sebesar 67,7 persen.

Dari kategori pendidikan, pemilih tingkat pendidikan tinggi (D3 ke atas) menjadi yang paling tinggi tingkat persetujuannya terhadap koalisi partai semi permanen.

Di pendidikan tamat SD yang setuju sebesar 73,8 persen.

Baca Juga: Ada Apa? Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo Subianto Petang Hari

Tamat SMP sederajat 76,9 persen.

Tamat SMA sederajat 76,4 persen.

Bagaimana dengan gender dan agama?

Baca Juga: Pakar Hukum Abdul Chair Ramadhan: Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait Sengketa Pilpres Bersifat Final dan Mengikat

Dari sisi gender, baik dia laki-laki maupun perempuan, mayoritas setuju koalisi partai semi permanen. Pemilih  laki-laki yang setuju sebesar 75 persen. Di segmen perempuan yang setuju sebesar 76,5 persen.

Dari sisi pemeluk agama, ide koalisi partai semi permanen disetujui oleh pemeluk agama Islam maupun juga pemeluk agama non Islam.

Di pemeluk Islam yang setuju sebesar 75,6 persen. Di pemeluk agama lainnya sebesar 77,2 persen.

Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Menilai Dalil Soal Jokowi Dukung Pencalonan Gibran Tidak Cukup Kuat

Bagaimana dari sisi usia dan pengguna media sosial?

Segmen usia 30-39 tahun yang paling tinggi tingkat persetujuannya terhadap koalisi partai semi permanen, mencapai 82,0 persen.

Masyarakat di bawah 30 tahun yang setuju sebesar 77,6 persen.

Baca Juga: Otto Hasibuan: Prabowo-Gibran Tidak Hadiri Sidang Putusan PHPU Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi

Usia 40-49 tahun yang setuju sebesar 74 persen.

Usia di atas 50 tahun yang setuju sebesar 72,2 persen.

Pemilih yang punya media sosial yang setuju sebesar 75,2 persen.

Baca Juga: Pengamat Igor Dirgantara: Para Elite Politik Perlu Segera Rekonsiliasi Nasional Usai Pemilu 2024

Pemilih yang tidak punya media sosial yang setuju sebesar 76,3 persen.

Pengguna X (Twitte) yang paling tinggi persetujuannya sebesar 81,3 persen.

Pengguna Whatsapp sebesar 75,3 persen.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi Bantah Isu Kerenggangan Jokowi dan Prabowo, Hubungan Keduanya Solid

Pengguna youtube 76 persen.

Pengguna Facebook 75,9 persen.

Pengguna email 75,2 persen.

Baca Juga: Megawati Open House Terbatas, Gibran Rakabuming Raka Kunjungi Prabowo Subianto

Pengyuna Tiktok 77,0 persen.

Pengguna Instagram 79,7 persen.

Menurut Denny JA, koalisi partai semi permanen 20 tahun itu penting.

Baca Juga: Sibuk Urus Syarat Menjadi Kader Partai Gerindra, Maruarar Sirait: Saya Anak Buahnya Pak Prabowo

Alasannya:

Pertama, program raksasa seperti pindah ibukota, hilirisasi, digitalisasi, dan makan siang gratis membutuhkan konsolidasi minimal 20 tahun agar tidak goyah

Kedua, ganti presiden yang datang dari oposisi dapat mengganti program itu atau membuatnya gagal sebelum kematangan eksekusi program itu.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko: Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran Masih Dalam Tahap Diskusi Informal

Ketiga, koalisi partai semi permanen lebih dapat memastikan 4 program raksasa itu tercapai.

Apa yang bisa membatalakan koalisi partai semi permanen?

“Jika lahir presiden baru di 2029, 2034, 2039, yang lebih populer dari oposisi,” ujar Denny JA.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024

Oleh karena itu, kata Denny JA, koalisi semi permanen 20 tahun ini perlu juga memastikan memiliki calon presiden yang terpilih di Pilpres 2029, 2034, dan 2039.

Denny JA mengatakan, Prabowo dan Gibran, juga Jokowi, berada di momen historik, meletakkan fondasi 20 tahun menuju Indonesia emas, 2045.

“Mayoritas publik seperti menggelar karpet merah  dimulainya konsolidasi kekuasaan baru, di bawah komando Prabowo-Gibran,” kata Denny JA. ***

Berita Terkait