DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pekerja Bantuan Belgia dan Putranya yang Berusia 7 Tahun Tewas Akibat Serangan Israel di Rafah, Palestina

image
Arsip foto - Seorang bocah berduka atas kematian kerabatnya di sebuah rumah sakit di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina, 1 April 2024. (ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/pri.)

ORBITINDONESIA.COM - Seorang pekerja bantuan asal Belgia dan putranya tewas akibat serangan udara Israel di Rafah pada Rabu, 24 April 2024 malam, menurut badan pembangunan Belgia, Enabel, pada Kamis, 25 April 2024.

"Kami sangat sedih dan merasa ngeri mendengar kematian rekan kami Abdallah Nabhan (33) dan putranya yang berusia 7 tahun, Jamal, semalam, setelah serangan udara Israel di sebelah timur Kota Rafah," kata badan itu di akun media sosial X.

Menurut pernyataan yang dirilis badan itu, istri Nabhan dalam kondisi kritis di rumah sakit dan dua anak pasangan tersebut lainnya --yang berusia 5 tahun dan 7 bulan-- menderita luka ringan.

Baca Juga: Krisis Gaza: Malaysia dan Jepang Sangat Prihatin atas Serangan Besar-besaran Israel di Kota Rafah

Ayah pekerja bantuan tersebut yang berusia 65 tahun, saudara laki-lakinya yang berusia 35 tahun, dan keponakannya yang berusia 6 tahun, juga tewas dalam serangan itu, kata badan tersebut.

Serangan itu merenggut nyawa "sedikitnya tujuh orang dan menyebabkan banyak lainnya luka-luka," menurut pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib menyampaikan solidaritas kepada keluarga dan rekan pekerja bantuan tersebut.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Keras Serangan Udara Israel ke Tempat Penampungan Pengungsi Palestina di Rafah

"Mengebom wilayah dan penduduk sipil bertentangan dengan hukum internasional," kata Lahbib di X, seraya menambahkan: "Saya akan memanggil duta besar Israel untuk mengecam tindakan yang tidak dapat diterima ini dan menuntut penjelasan." ***

Sumber: Antara

Berita Terkait