Menteri Transmigrasi Sulaiman Suryanagara Dijadwalkan Beri Pembekalan 2.000 Personel Ekspedisi Patriot

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dijadwalkan untuk memberikan pembekalan dan melepas pemberangkatan 2.000 personel Ekspedisi Patriot pada Minggu hingga Senin, 24-25 Agustus mendatang.

Ia mengatakan dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025, bahwa Kementerian Transmigrasi (Kementrans) akan memberangkatkan 2.000 personel Ekspedisi Patriot yang terbagi menjadi 400 tim ke 154 kawasan transmigrasi.

Para peneliti dalam Ekspedisi Patriot tersebut ditugaskan ke daerah dengan misi memetakan potensi kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan industrialisasi berbasis industri rakyat.

Hasil penelitian Tim Ekspedisi Patriot akan menjadi bahan dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan hilirisasi, industrialisasi, dan investasi di kawasan transmigrasi.

“Penugasan Tim Ekspedisi Patriot berkaitan dengan penilaian kawasan layak atau tidak untuk pembangunan kawasan ekonomi atau pemberian insentif pembangunan industrialisasi bukan skala UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), pemetaan produk komoditi unggulan, evaluasi berkala potensi kawasan transmigrasi,” ujar Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.

Selain Ekspedisi Patriot, Kementrans juga tengah menyiapkan Program Beasiswa Patriot yang akan diluncurkan pada 2026 dengan tujuan sejumlah kawasan transmigrasi prioritas, antara lain Barelang, Kepulauan Riau; Mamuju, Sulawesi Barat; Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan Merauke, Papua Selatan.

Beasiswa tersebut ditujukan bagi mahasiswa S2 dan S3 yang akan melakukan penelitian di kawasan transmigrasi dengan menggabungkan pendekatan akademik dan praktik pemberdayaan masyarakat.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknolog Brian Yuliarto mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kedua program tersebut melalui program riset perguruan tinggi, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, serta mendorong kolaborasi universitas untuk mendampingi kawasan transmigrasi secara langsung.

Ia berharap sinergi tersebut dapat menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pemukiman sekaligus pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan pendidikan berkelanjutan.

“Konsep Saintek Berdampak sangat sejalan dengan arah program transmigrasi yang berorientasi pada industrialisasi berbasis potensi lokal,” ucap Brian Yuliarto.***