Fenomena 996: Antara Ambisi dan Pengorbanan di Industri Teknologi
ORBITINDONESIA.COM – Jack Forsdike, seorang pengembang game asal Inggris, menemukan dirinya terjebak dalam budaya kerja '996' di Tiongkok, sebuah rutinitas yang menguras tenaga dan waktu pribadi.
'996' adalah istilah yang merujuk pada jam kerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu. Budaya ini meskipun ilegal, tetap diterapkan di banyak perusahaan teknologi di Tiongkok. Para pekerja sering kali mengalami kelelahan yang parah, dampak kesehatan negatif, dan kehilangan keseimbangan hidup.
Budaya kerja '996' adalah bagian dari etos kerja keras Tiongkok yang didorong oleh persaingan ketat dan ketidakstabilan pekerjaan. Fenomena ini menciptakan tekanan besar pada pekerja, meskipun banyak yang mulai menolak dan mencari kehidupan yang lebih seimbang. Gerakan seperti 'tang ping' dan 'bai lan' menunjukkan resistensi terhadap ekspektasi kerja yang tidak manusiawi ini.
Meskipun beberapa pemimpin industri menganggap resistensi terhadap jam kerja panjang sebagai kemalasan, semakin banyak orang menyadari bahwa produktivitas tidak harus mengorbankan kesejahteraan. Jack Forsdike menyadari bahwa tidak ada promosi atau gaji yang sepadan dengan kehilangan kesehatan dan kehidupan pribadinya.
Penting bagi perusahaan untuk menilai kembali praktik kerja mereka dan fokus pada hasil, bukan hanya jam kerja. Perlindungan hukum yang nyata dan implementasi yang efektif harus diprioritaskan agar produktivitas tidak berubah menjadi eksploitasi. Gerakan sosial yang berkembang menunjukkan bahwa pekerja siap untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka. (Orbit dari berbagai sumber, 31 Agustus 2025)