Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira: Menteri Keuangan Seharusnya Mendapat Perlindungan Setara RI-2
ORBITINDONESIA.COM - Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira berpendapat, Menteri Keuangan seharusnya mendapatkan perlindungan setara dengan RI-2 atau wakil presiden.
“Kita semua mengutuk kejadian penjarahan. Dari dulu saya konsisten kritis terhadap menteri keuangan, salah satunya karena menkeu ini kami anggap sebagai RI-2,” kata Bhima Yudhistira dalam taklimat media di Jakarta, Kamis, 4 September 2025.
Bhima Yudhistira menggarisbawahi posisi menteri keuangan memegang kunci anggaran negara. Jalan atau tidaknya program pemerintah hingga kepercayaan investor sebagian besar ditopang oleh kredibilitas menteri keuangan.
Maka dari itu, ia menilai seharusnya Presiden Prabowo Subianto memberikan perlindungan yang lebih ketat terhadap Sri Mulyani yang menduduki posisi menteri keuangan.
Dia khawatir penjarahan bisa mempengaruhi pandangan dunia internasional terhadap stabilitas ekonomi-politik di Indonesia.
Selain meningkatkan perlindungan menkeu, Bhima berharap pemerintah juga bisa segera memenuhi tuntutan publik agar masalah bisa cepat terselesaikan. Hal ini salah satunya bertujuan untuk menjaga pandangan dunia terhadap Indonesia.
Sebelumnya, rumah pribadi Menkeu Sri Mulyani menjadi sasaran penjarahan pada Minggu, 31 Agustus 2025 dini hari.
Berdasarkan kesaksian sejumlah warga di sekitar jalan rumah Sri Mulyani kepada ANTARA, Minggu, penjarahan terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi pada pukul 01.00 WIB dan gelombang kedua pada 03.00 WIB.
Gelombang kedua melibatkan massa yang lebih banyak, dengan rata-rata penjarah diperkirakan berusia sekitar 20-an tahun.
Menurut sejumlah saksi lain, gerakan masa terlihat berpola. Mereka berkumpul terlebih dulu sekitar jam 12.30 dini hari di depan kompleks Jalan Mandar dan bergerak masuk kompleks usai menerima aba-aba. Saksi lain mengatakan di antara para penjarah ada yang membawa drone.
Usai penjarahan, Sri Mulyani menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan akan mengevaluasi untuk perbaikan usai kediamannya dijarah orang tak dikenal.
Dia mengaku memahami bahwa membangun Indonesia merupakan perjuangan yang tidak mudah. Ia pun mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan membangun Indonesia bersama.***