Kontroversi Penunjukan Fed: Antara Independensi dan Kepentingan Politik
ORBITINDONESIA.COM – Stephen Miran, calon anggota Dewan Federal Reserve, menghadapi ujian berat di hadapan Senat, di tengah kekhawatiran tentang upaya politisasi bank sentral oleh Presiden Trump.
Ketika Stephen Miran kembali ke Senat untuk pencalonannya di Dewan Federal Reserve, ia menghadapi tantangan yang berbeda dari sebelumnya. Isu independensi bank sentral menjadi sorotan utama, terutama setelah langkah kontroversial Presiden Trump untuk memecat Gubernur Fed Lisa Cook.
Dalam beberapa bulan terakhir, perhatian terfokus pada bagaimana Trump berupaya menempatkan loyalisnya di Dewan Federal Reserve. Miran, yang sebelumnya mendukung pemberian lebih banyak wewenang kepada presiden atas Fed, kini berubah arah dengan menekankan pentingnya independensi kebijakan moneter. Pergeseran nada ini tampaknya berhasil menarik dukungan dari Partai Republik di Senat.
Para pengamat politik melihat ini sebagai bagian dari strategi Trump untuk memengaruhi kebijakan suku bunga demi kepentingan politiknya. Meski demikian, beberapa senator Republik tetap mengajukan pertanyaan kritis tentang dampak langkah ini terhadap independensi Fed. Senator John Kennedy, misalnya, secara terbuka menyatakan dukungannya untuk kebijakan moneter yang independen.
Dengan latar belakang ini, masa depan independensi Federal Reserve menjadi pertanyaan mendesak. Apakah Miran akan benar-benar menjadi suara independen atau sekadar perpanjangan tangan dari kebijakan Trump? Pertanyaan ini masih mengemuka dan akan terus menjadi perhatian hingga keputusan akhir diambil.
(Orbit dari berbagai sumber, 8 September 2025)