Satrio Arismunandar: UEFA dan Kemungkinan Skorsing Tim Nasional Israel

Oleh Satrio Arismunandar

ORBITINDONESIA.COM - Saat ini ada wacana tentang kemungkinan pembahasan UEFA mengenai skorsing tim nasional Israel dan klub-klubnya dari kompetisi Eropa. Orang menyebutnya “mirip situasi Rusia”, terkait nasib tim nasional Rusia pasca operasi militer Rusia ke Ukraina.

Media lokal (termasuk Israel Hayom) melaporkan bahwa pada awal pekan tertentu UEFA berpotensi membicarakan agenda untuk mensuspensi Israel, artinya menangguhkan atau menghentikan partisipasi tim nasional dan klub Israel dalam kompetisi UEFA.

Sumber mengatakan bahwa Qatar mendesak agar isu tersebut dimasukkan dalam agenda pertemuan Komite Eksekutif UEFA karena peristiwa terbaru—termasuk insiden militer, kritik internasional, dan protes publik.

Israeli Football Association (IFA) dikabarkan bekerja keras untuk mencegah isu ini disahkan dalam pertemuan tersebut, menggalang dukungan dari sekutu diplomatik dan federasi olahraga lain.

Infografis dan pernyataan mencurigai bahwa jika suara mayoritas mendukung, Israel bisa “dikeluarkan” dari kompetisi– paling tidak sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Kenapa disebut “mirip situasi Rusia?” Memang ada preseden. Rusia telah suspend secara resmi dari UEFA /FIFA sejak operasi militer ke Ukraina pada Februari 2022.

Semua tim nasional Rusia dan klub-klubnya telah dikeluarkan dari kompetisi Eropa. Ini adalah contoh dimana tindakan politik/militer terhadap konflik berskala besar menyebabkan federasi olahraga internasional menghentikan keikutsertaan negara tersebut.

Beberapa pihak menilai bahwa tekanan terhadap Israel sekarang mirip: tuduhan terhadap aksi di Gaza, laporan HAM, dan seruan boikot /pemblokiran dari federasi-pendukung hak asasi manusia dan supporter sepak bola.

Kekhawatiran Israel adalah bahwa jika UEFA memutuskan suspensi, maka posisi Israel dalam sepak bola internasional akan mirip Rusia— kehilangan akses ke kompetisi internasional, klub tidak bisa ikut Liga Champions / Europa, tim nasional tak bisa ikut pertandingan UEFA / FIFA.

Hingga sekarang, belum ada konfirmasi resmi dari UEFA bahwa suara formal akan berlangsung atau bahwa suspensi sudah diputuskan. Laporan masih bersifat “kemungkinan”, “direncanakan”, atau “akan dibahas”.

UEFA punya statuta dan regulasi sendiri yang harus dipenuhi untuk melakukan suspensi suatu federasi atau klub. Suspensi biasanya didasarkan pada pelanggaran statuta (misalnya penggunaan politik dalam olahraga, pelanggaran HAM, diskriminasi, isu keamanan, dst.), dan ada mekanisme banding/panel arbitrasi (seperti CAS) bila federasi yang terkena sanggahan melakukan banding.

Politik olahraga, diplomasi, dan tekanan media publik bisa mempercepat keputusan, tapi keputusan formal memerlukan konsensus di antara anggota UEFA dan pertimbangan legal serta operasional (misalnya, keamanan pertandingan, hak siar, kontrak, dll.).

Kesimpulan dan Implikasi Potensial

Kalau UEFA benar-benar memutuskan menyuspend Israel, maka itu adalah langkah besar dengan konsekuensi besar: Israel akan kehilangan akses ke kompetisi klub Eropa, tim nasional mereka tak bisa ikut pertandingan resmi UEFA/FIFA, dan klub domestik akan terkena dampaknya (keuangan, reputasi, transfer pemain, dsb.).

Juga, keputusan semacam itu bisa membuka preseden untuk negara lain: jika terbukti melakukan pelanggaran HAM (atau diduga) dalam konteks konflik berskala besar, federasi olahraga bisa menjadi alat tekanan.

Di sisi lain, bila tidak jadi disuspend, Israel bisa menilai bahwa mereka berhasil mempertahankan posisi melalui upaya diplomatik dan lobi. Dan hal ini juga menunjukkan keterbatasan tekanan publik / advokasi jika tidak diikuti mekanisme resmi yang kuat.***