Woody Allen, Kontroversi, dan Cancel Culture di Hollywood
ORBITINDONESIA.COM – Woody Allen kembali menjadi sorotan setelah memberikan wawancara langka kepada Wall Street Journal, membahas tuduhan pelecehan seksual dan dampak cancel culture terhadap kariernya.
Woody Allen, sutradara kawakan Hollywood, menghadapi boikot dari industri hiburan setelah tuduhan pelecehan seksual oleh anak angkatnya, Dylan Farrow. Tuduhan ini terus menghantui Allen, meskipun ia membantah keras dan belum terbukti bersalah secara hukum. Dalam konteks ini, Allen mencoba menghidupkan kembali narasi hidupnya melalui novel pertamanya, 'What's With Baum'.
Cancel culture, fenomena sosial yang sedang marak, telah mempengaruhi banyak tokoh publik, termasuk Allen. Beberapa aktor besar seperti Michael Caine dan Drew Barrymore secara terbuka menolak bekerja sama dengannya. Allen menyebut sikap ini sebagai 'kebodohan', menunjukkan bahwa tindakan tersebut lebih merupakan pernyataan moral daripada penilaian berdasarkan fakta. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana masyarakat menyeimbangkan antara keadilan sosial dan kebebasan berekspresi.
Allen menganggap boikot terhadap dirinya sebagai hasil dari kurangnya 'akal sehat' masyarakat dalam menilai situasinya. Menurutnya, orang cenderung mudah percaya pada narasi negatif tanpa melihat fakta secara kritis. Novel barunya, yang memiliki banyak kemiripan dengan kehidupannya, bisa jadi merupakan cara Allen untuk mengendalikan narasi tentang dirinya dan memberi perspektif alternatif kepada publik.
Polemik seputar Woody Allen menyoroti dilema antara mendukung korban dan mempertahankan prinsip praduga tak bersalah. Di tengah budaya cancel yang semakin menguat, masyarakat dihadapkan pada tantangan untuk tidak terjebak dalam penilaian sepihak. Apakah kita siap untuk mendengarkan kedua sisi cerita dan membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa depan?
(Orbit dari berbagai sumber, 25 September 2025)