Menguak Tantangan Perempuan di Sektor Konstruksi: Peluang dan Hambatan
ORBITINDONESIA.COM – Bella Rogers membuka jalan bagi perempuan di dunia konstruksi, namun tantangan besar masih menghadang.
Industri konstruksi di Australia menghadapi krisis tenaga kerja dengan target ambisius membangun 1,2 juta rumah baru. Namun, budaya kerja yang tidak ramah bagi perempuan menghambat potensi besar setengah dari populasi. Penelitian dari University of Sydney mengungkap masalah mendasar yang dihadapi perempuan di sektor ini.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan sering kali harus menyesuaikan keputusan reproduksi mereka demi pekerjaan. Selain itu, kurangnya dukungan bagi pekerja hamil dan kondisi kerja yang tidak fleksibel menjadi penghalang utama. Menurut BuildSkills, ada kebutuhan mendesak untuk merekrut lebih banyak pekerja perempuan demi mencapai target pembangunan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perubahan struktural dalam industri konstruksi. Penerapan skema cuti portabel dan fleksibilitas kerja dapat memberikan solusi konkrit. Seperti dikatakan Denita Wawn dari Master Builders Australia, kita perlu lebih cerdas dalam mendukung perempuan di tempat kerja.
Peran perempuan dalam konstruksi adalah kunci untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. Namun, tanpa perubahan signifikan dalam budaya dan kebijakan kerja, potensi ini akan tetap terkunci. Apakah industri siap untuk bertransformasi dan memanfaatkan potensi penuh dari tenaga kerja perempuan?
(Orbit dari berbagai sumber, 27 September 2025)