Ketua APMI Dino Hamid Ungkap "Performing Rights" Indonesia Hadapi Tiga Kendala

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Dino Hamid mengatakan, persoalan performing rights atau hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta lagu memiliki tiga kendala yang perlu diselesaikan.

"Jadi yang menurut saya itu memang isu utama mengenai performing rights saat ini terkendala tiga hal, yaitu sosialisasi, pendidikan dan support system. Itu yang menurut kami belum tersampaikan dengan baik," kata Dino Hamid dalam Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.

Dino Hsmid menyerukan agar pemerintah serta pemangku kepentingan terkait mampu memperbaiki persoalan tersebut secara komprehensif.

Ia juga menyoroti persoalan perizinan penyelenggaraan pagelaran musik yang dianggap rumit dan kompleks.

"Salah satu konteks perizinan yang sangat beraneka ragam, walaupun ada satu kota itu sampai 13-14 izin baru keluar gitu kan. Nah kalau perizinan itu dibuat compact, sistematis seperti negara luar, saya rasa mengenai performing rights tidak ada isunya," katanya.

Ia berharap, pemerintah mampu menghadirkan sistem perizinan yang ringkas dan sistematis mampu terintegrasi dengan performing rights dapat masuk dalam perizinan event.

"Kalau perizinan itu bisa disederhanakan, saya rasa itu bisa jadi satu kesatuan sistem perizinan dimana performing rights itu disatukan ke salah satu proses perizinan," katanya.

Kementerian Kebudayaan resmi menggelar Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 yang berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8 hingga 11 Oktober 2025 di Jakarta.

Menyatukan tak kurang dari 700 peserta yang terdiri atas musisi, pencipta lagu, promotor, label rekaman, hingga regulator untuk berdialog dan membangun ekosistem musik sebagai engine of growth yang berkontribusi bagi ekonomi, budaya yang berdaya, dan diplomasi yang bermakna.

Gelaran bertajuk “Satu Nada Dasar” ini bertujuan untuk memetakan arah jangka panjang ekosistem musik tanah air sebagai wadah sinergi dan perumusan masa depan.***