CEO Teknologi dan Kontroversi Jam Kerja Panjang: Tren atau Ancaman?
ORBITINDONESIA.COM – Ketika CEO teknologi muda seperti Daksh Gupta dan Lucy Guo mendorong budaya kerja 9-9-6, muncul pertanyaan tentang dampak jangka panjangnya bagi kesejahteraan karyawan.
Tren bekerja lebih lama di industri teknologi kembali mendapat sorotan. Model kerja 9-9-6, yang berarti bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu, menjadi perdebatan hangat. Daksh Gupta dan Lucy Guo, dua figur terkemuka di industri ini, adalah pendukung vokal dari pendekatan ini, meskipun dikritik karena mengabaikan keseimbangan kehidupan kerja.
Meski ada kecaman, beberapa CEO teknologi percaya bahwa jam kerja panjang memacu produktivitas tinggi, terutama di tahap awal startup. Gupta, yang dikenal dengan pendekatan kerasnya, mengklaim bahwa tekanan kerja diimbangi dengan paket gaji dan manfaat yang lebih tinggi. Sebaliknya, Guo lebih berfokus pada pentingnya dedikasi penuh bagi para pendiri untuk memulai bisnis mereka.
Pendukung model 9-9-6 berargumen bahwa keberhasilan di industri teknologi membutuhkan pengorbanan waktu pribadi. Namun, kritik menyoroti risiko burnout dan kesehatan mental yang memburuk. Fakta bahwa Gupta secara terbuka mengklaim menolak keseimbangan kehidupan kerja menunjukkan perbedaan nilai yang signifikan antara generasi baru pengusaha dan standar tradisional industri.
Apakah budaya kerja 9-9-6 akan menjadi norma baru atau hanya fase sementara? Pertanyaan ini menantang para pemimpin industri untuk mempertimbangkan kembali praktik kerja mereka. Mungkin perlu ada keseimbangan yang lebih baik antara produktivitas dan kesehatan mental untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
(Orbit dari berbagai sumber, 21 Oktober 2025)