Bintang Pop Zara Larsson Menolak Tampil di Eurovision karena Keikutsertaan ‘Israel’
ORBITINDONESIA.COM - Artis pop global Swedia, Zara Larsson, mengonfirmasi bahwa ia menolak tawaran untuk tampil sebagai artis interval di Kontes Lagu Eurovision (ESC) 2024 di Malmö, dengan alasan keberatan etis terkait keikutsertaan ‘Israel’.
Zara Larsson, yang dikenal dengan lagu-lagu hits seperti "Lush Life," mengungkapkan keputusannya saat tampil di stasiun penyiaran publik Swedia, Sveriges Radio (SR), khususnya di program P4 Extra – Gästen, dengan menyatakan bahwa ia "menolak Eurovision".
Penyanyi Zara Larsson tersebut secara eksplisit menjelaskan alasan politik di balik pengunduran dirinya, menjelaskan bahwa ia merasa tidak dapat mendukung acara tersebut secara profesional mengingat konteks serangan yang sedang berlangsung di Gaza.
“Panggungnya sangat besar, lebih dari 100 juta orang menonton, tetapi saya merasa tidak bisa naik ke panggung itu dan mewakili mereka yang berkompetisi, Israel. Rasanya tidak tepat saat itu,” ujar Larsson. Ia menyimpulkan bahwa ia "tidak sedih karena saya menolak dan saya akan melakukannya 100 kali lipat."
"Saya tidak ingin melakukannya. Rasanya tidak benar," kata Larsson.
Keputusan salah satu artis Swedia yang paling diakui secara internasional ini sejalan dengan gerakan protes domestik yang meluas terhadap sikap Uni Penyiaran Eropa (EBU).
Lebih dari 1.000 artis musik Swedia, termasuk nama-nama ternama seperti Robyn, telah menandatangani surat terbuka yang diterbitkan di Aftonbladet yang menyerukan pengucilan 'Israel'.
Kelompok kolektif tersebut mengkritik EBU karena menunjukkan "standar ganda yang luar biasa" dengan mengizinkan 'Israel' berkompetisi sementara telah melarang Rusia dari kontes tersebut pada tahun 2022, dengan alasan bahwa partisipasi "akan mencemarkan nama baik kompetisi".
Sementara itu, EBU mempertahankan status non-politik ESC, dengan alasan bahwa kompetisi ini merupakan kompetisi antar lembaga penyiaran publik, bukan antar pemerintah.
Penolakan Larsson ini memiliki bobot yang signifikan karena sebelumnya ia telah menyatakan antusiasme yang kuat terhadap kesempatan tersebut, dan mengatakan kepada manajemennya setelah kemenangan Swedia di tahun 2023 bahwa ia “ingin menjadi bagian dari aksi interval tahun depan”. ***