Resensi Buku Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition Karya Fazrul Rahman
ORBITINDONESIA.COM - Buku Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition karya Fazlur Rahman adalah salah satu karya paling berpengaruh dalam wacana pembaruan pemikiran Islam abad ke-20.
Dalam karya ini, Rahman tidak hanya berbicara tentang modernitas sebagai tantangan eksternal bagi Islam, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menafsirkan kembali ajaran Islam agar tetap relevan dan hidup di tengah perubahan zaman.
Ia mengajak umat Islam untuk kembali ke semangat ijtihad—pemikiran kritis dan reflektif—sebagai cara untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual Islam yang telah lama tertidur.
Rahman melihat bahwa salah satu masalah besar umat Islam modern adalah jumud (kebekuan berpikir) akibat cara pandang yang terlampau tekstual dan terpisah dari konteks sejarah wahyu.
Ia menegaskan bahwa Islam tidak akan bisa menjawab tantangan modernitas jika hanya bertahan dalam bentuk “taqlid buta” terhadap tradisi masa lalu.
Dalam pandangannya, wahyu bukan sekadar teks yang statis, melainkan petunjuk moral yang harus terus ditafsirkan secara dinamis sesuai kebutuhan zaman.
Dari sini, Rahman memperkenalkan konsep double movement—metode tafsir dua arah—di mana penafsir harus pertama-tama memahami konteks historis turunnya wahyu, kemudian menarik pesan moral universalnya untuk diterapkan pada konteks sosial kekinian.
Bagian paling menarik dari buku ini adalah ketika Rahman mengulas tentang “krisis otoritas intelektual” dalam Islam.
Ia menyoroti bahwa sejak abad pertengahan, ulama cenderung membekukan makna Al-Qur’an pada tafsir literal dan kehilangan semangat kritis yang menjadi ciri khas Islam awal.
Di sinilah, Rahman menawarkan pembaruan bukan dengan menolak tradisi, tetapi dengan menghidupkannya kembali melalui refleksi etis dan rasional.
Menurutnya, pembaruan sejati bukan berarti meniru Barat, tetapi mengembangkan rasionalitas dan moralitas Islam itu sendiri dalam menghadapi dunia modern.
Kekuatan utama buku ini terletak pada keberanian Fazlur Rahman menembus sekat antara teologi dan etika sosial. Ia menempatkan Al-Qur’an bukan hanya sebagai sumber hukum, tetapi sebagai inspirasi moral untuk membangun masyarakat yang adil, terbuka, dan beradab.
Namun, tantangan bagi pembaca awam adalah gaya tulisannya yang filosofis dan akademik, yang menuntut pemahaman mendalam terhadap sejarah pemikiran Islam klasik.
Buku ini sangat penting dibaca oleh siapa pun yang ingin memahami bagaimana Islam dapat berdialog dengan dunia modern tanpa kehilangan jati dirinya.
Rahman menunjukkan bahwa modernitas tidak harus ditakuti, tetapi bisa menjadi ruang spiritual baru untuk meneguhkan makna keimanan dan kemanusiaan.
Islam and Modernity bukan sekadar teks akademik; ia adalah ajakan untuk berpikir, berani menafsir, dan menghidupkan kembali tradisi sebagai kekuatan transformasi moral umat manusia.***