Siaga Curah Hujan Akhir Tahun: Kementerian PU Sebar 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel di Zona Merah Bencana
ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah meningkatkan kesiapsiagaan nasional secara masif guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang diakibatkan oleh peningkatan curah hujan pada akhir tahun 2025.
Berdasarkan data BMKG, curah hujan di Indonesia meningkat dari kategori Rendah pada Agustus 2025 menjadi kategori Menengah hingga Tinggi pada September dan Oktober 2025. Kesiapsiagaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh infrastruktur vital tetap berfungsi optimal di tengah cuaca ekstrem.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa seluruh jajaran Kementerian telah disiagakan untuk menjamin keselamatan rakyat.
“Kementerian PU telah menyiapkan anggaran tanggap darurat, alat berat, kendaraan evakuasi, dan Disaster Relief Unit (DRU) di lokasi strategis. Jika diperlukan, kami juga akan membangun Posko Banjir di titik-titik rawan,” kata Menteri Dody.
Mobilisasi Sumber Daya Skala Nasional
Sebagai langkah antisipatif, Kementerian PU memobilisasi sumber daya dalam jumlah besar:
-
5.755 unit alat berat.
-
382.044 unit bahan penanganan banjir.
-
3.455 personel siaga yang tersebar di seluruh Indonesia.
Distribusi alat berat diprioritaskan di Pulau Jawa dan Sumatera, sebagai wilayah dengan potensi curah hujan tinggi, namun seluruh provinsi dari Aceh hingga Papua telah menyiapkan unit siaga.
Rincian Peralatan Kesiapsiagaan Per Direktorat Jenderal
Kesiapsiagaan dilakukan secara terpadu oleh tiga Direktorat Jenderal utama dengan fokus penanganan yang berbeda:
-
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) disiagakan untuk pengendalian banjir, penanganan genangan, dan penguatan tanggul. Peralatan yang disiapkan meliputi Excavator, Amphibious Excavator, Mobile Pump dan Trailer Pump, Pompa Apung dan Pompa Alkon, Mobil Tangki Air dan Perahu Karet, Dredger, Weed Harvester, Dump Truck, Truck Crane, Forklift, dan Bulldozer. Sementara itu, bahan penanganan banjir seperti Bronjong, Geobag, Sandbag, serta Sheet Pile juga disiapkan dalam jumlah besar untuk memperkuat tanggul sementara serta mempercepat pemulihan pascabencana.
-
Direktorat Jenderal Bina Marga bertanggung jawab untuk pemulihan jalan terdampak longsor dan kerusakan infrastruktur darat. Alat berat yang disiapkan di antaranya Wheel Loader, Grader, Excavator, Dump Truck, Jack Hammer, Chainsaw, Tandem Roller, Baby Roller, Backhoe Loader, Truck Crane, serta Cohesive Material dan CPHMA.
-
Direktorat Jenderal Cipta Karya menyediakan fasilitas sanitasi dan air bersih untuk mendukung kebutuhan darurat di lokasi bencana. Dukungan yang diberikan berupa Mobil Tangki Air, Hidran Umum, Mobil Toilet, Mobil Vacuum Tinja, Tenda Darurat, dan Posko Evakuasi.
Penekanan pada Kolaborasi Lintas Lembaga
Menteri Dody juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kekompakan balai-balai di wilayah dengan berbagai pihak terkait.
"Kami terus memantau kondisi cuaca dan kondisi lapangan bersama pemerintah daerah serta BMKG. Perkuat kolaborasi lintas lembaga dengan BNPB, BPBD, BMKG, Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah, termasuk masyarakat," tutup Menteri Dody.
Langkah kesiapsiagaan ini merupakan bagian dari strategi nasional pengurangan risiko bencana, bertujuan mengamankan infrastruktur dan meningkatkan kapasitas tanggap darurat di tengah prediksi peningkatan curah hujan.