Wali Kota Terpilih New York City, Mamdani, Mendesak Trump untuk Mengalihkan Dana Perang ke Kota

ORBITINDONESIA.COM - Dalam pertemuan penting di Gedung Putih, Wali Kota Terpilih New York City, Zohran Mamdani, mendesak Presiden Donald Trump untuk mengalihkan dana pajak federal dari keterlibatan militer internasional ke prioritas domestik yang mendesak.

Pemimpin progresif yang baru terpilih ini menekankan bahwa banyak warga New York, termasuk mereka yang memilih Trump, menginginkan sumber daya difokuskan untuk menyelesaikan krisis keterjangkauan kota daripada mendanai konflik di luar negeri.

Pesan dari Para Pemilih Trump

Mamdani menceritakan kembali percakapan kampanyenya dengan para pendukung Trump di jalan-jalan seperti Hillside Avenue dan Fordham Road, mengungkapkan dua kekhawatiran utama yang berulang kali didengarnya.

"Mereka ingin mengakhiri perang abadi... dan mereka ingin mengatasi krisis biaya hidup," ujar wali kota terpilih kepada para wartawan setelah pertemuan di Ruang Oval.

Ia menceritakan pertemuannya dengan seorang apoteker di Queens dan konstituen lainnya yang menyatakan kelelahan karena uang pajak mereka digunakan untuk mendanai operasi militer di luar negeri.

Menghubungkan Pengeluaran Internasional dan Domestik

Diskusi berlanjut ke isu-isu internasional tertentu, dengan Mamdani mengulangi karakterisasinya sebelumnya tentang tindakan Israel di Gaza.

"Saya telah berbicara tentang pemerintah Israel yang melakukan genosida, dan saya telah berbicara tentang pemerintah kita yang mendanainya," ujarnya.

Ia berpendapat bahwa banyak warga New York lebih memilih agar kontribusi pajak mereka "digunakan untuk kepentingan warga New York dan kemampuan mereka untuk memenuhi martabat dasar" daripada dukungan militer internasional.

Fokus pada Tantangan Sosial New York

Menyoroti isu-isu lokal yang serius, Mamdani menunjuk pada "tahun kesembilan berturut-turut di mana lebih dari 100.000 anak sekolah menjadi tunawisma" di New York sebagai bukti sangat dibutuhkannya pengalihan dana.

Wali kota terpilih tersebut mengatakan percakapannya dengan Trump membahas isu-isu mendesak seperti sewa, harga bahan makanan, dan biaya utilitas yang "mendorong orang keluar" dari kota, dan menganggapnya sebagai masalah yang membutuhkan perhatian dan sumber daya federal.***