DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pesan Rektor IPB Arif Satria: GRIT 2023

image
Rektor IPB Arif Satria.

Oleh: Arif Satria, Rektor IPB

ORBITINDONESIA - John Wooden, mantan pelatih basket Amerika Serikat, pernah mengatakan,” ability may get you to the top, but it takes character to keep you there . Menuju puncak adalah soal kemampuan, namun bertahan di puncak adalah soal karakter.

Semua orang bisa menuju puncak, karena kemampuan bisa diasah. Namun, tidak semua orang bisa bertahan di puncak karena tidak semua orang punya karakter kuat.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Untuk bertahan di puncak diperlukan karakter kuat : mental pembelajar, tetap gigih berusaha dan berlatih, terus mengasah strategi, dan pikiran terbuka.

Baca Juga: Akan Ada Autobots Baru di Film Transformers Rise of the Beasts, Ini Dia Penampakannya!

Kemampuan bermula dari kemauan yang kuat ( willpower ). Willpower muncul karena adanya growth mindset . Bila keduanya ditambah dengan kegigihan kuat, ketekunan, kerja keras dan passion yang besar, maka itulah yang disebut dengan “grit”.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Grit adalah penentu kesuksesan, dan bakat semata bukanlah faktor utama kesuksesan, kata Angela Duckworth (2016) dalam bukunya berjudul GRIT: the Power of Passion and Perseverance . Duckworth menekankan dua kata kunci pembentuk grit , yakni passion dan kegigihan.

Grit terbangun kalau kita punya tujuan, harapan, minat, dan ikhtiar. Grit makin tumbuh kalau kita mampu menciptakan kultur dan ekosistem grit .

Grit yang kuat merupakan refleksi dari karakter terus belajar, terus berlatih, terus berstrategi dan terus berikhtiar menjadi yang terbaik. Dengan grit inilah, maka kemampuan menuju puncak bisa terwujud.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Sektor Wisata Berdenyut Kencang, Ekonomi Bali Bangkit

Ini sejalan dengan riset Thomas Stanley yang mengatakan bahwa kerja lebih keras dari orang lain dan mencintai apa yang kita kerjakan masuk dalam top 10 faktor sukses seseorang.

Orang mungkin mengatakan IPB tengah menuju puncak karena capaian prestasi 2022. IPB dinilai memberi impact bagi masyarakat dan keberlanjutan kehidupan sehingga meraih Terbaik 1 SDGs Action Award oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

IPB dinilai memiliki tata Kelola yang sangat baik sehingga memborong 16 penghargaan Anugerah Dikti Ristek 2022 oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek (Kemdikbudristek).

Awal tahun 2022, IPB juga meraih Terbaik 1 kinerja Keuangan dari Kemdikbud Ristek. Baznas, Badan Wakaf Indonesia, BNPB, Bank Indonesia, Menteri Kesehatan, Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri Hukum dan HAM juga telah memberi penghargaan untuk IPB.

Baca Juga: Syaefudin Simon: Bilakah Umat Islam Mengubah Buih Menjadi Permadani?

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Dalam Anugerah Humas Indonesia 2022, IPB memborong 10 penghargaan sehingga mempertahankan Platinum Award selama 3 tahun berturut-turut.

Komisi Informasi Pusat juga memberikan skor tertinggi untuk penghargaan Keterbukaan Informasi Publik kepada IPB.

Dari dunia kemahasiswaan, tahun 2022, kita meraih Juara Umum untuk seluruh ajang kompetisi penalaran nasional bergengsi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek:

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Juara 1 Mahasiswa Berprestasi, IPB meraih Juara Umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Juara Umum Abdidaya, dan Juara Umum Satria Data.

Baca Juga: Wow, Tesla Kenalkan Mobil Terbaru Tipe S Plaid, Mampu Raih Kecepatan 100 Kilometer Per Jam Selama 2,1 Detik

Prestasi demi prestasi adalah inspirasi. Yakni, insipirasi untuk menambah energi kemajuan secara kolektif. Marilah kita terus berprestasi sebagai modal untuk arisan inspirasi.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Memang menginspirasi bisa dengan kata-kata, tapi lebih baik menginspirasi dengan inovasi, prestasi, dan karya.

Lalu bagaimana langkah penting kita selanjutnya? Mari kita belajar dari sepakbola. Jepang dan Korea Selatan adalah tim sepakbola yang pada tahun 1980 an sekelas tim nasional Indonesia. Lalu mencapai puncak di Asia, dan kemudian menembus kelas dunia.

Di Piala Dunia 2022. Jepang bisa mengalahkan tim Jerman dan Korsel bisa mengalahkan Tim Portugal. Jepang dan Korsel bukanlah kelas Asia lagi, tapi papan atas dunia.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Yang Sedang Butuh Pekerjaan, Ada Lowongan Kerja di PT Astra International Tbk

Ini adalah contoh betapa Jepang dan Korsel memiliki grit yang kuat. Yakni grit untuk tidak sekedar bertahan di papan atas Asia, tetapi menciptakan puncak baru dengan naik kelas ke papan atas dunia.

Apakah kita mampu memiliki grit untuk naik kelas: Asia dan lalu dunia? Sementara ini kita bisa sedikit bangga karena menurut QS WUR by Subjecs Agriculture dan Forestry kita masuk papan atas Asia : IPB di posisi 41 dunia, 6 Asia, dan 1 Asia Tenggara.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Di perangkingan UI Green Metrics kita berada di 35 dunia dan 12 Asia. Untuk Overall, QS WUR menempatkan IPB di posisi Top 500 dunia dan Top 120 Asia.

Namun kebanggaan ini mestinya diiringi kerja keras dan grit baru untuk meningkat dan meningkat lagi. Tentu QS WUR bukanlah ukuran satu-satunya untuk puncak baru.

Baca Juga: Meskipun PPKM Dihentikan, Inmendagri Mengatur Tetap Bermasker

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Kita harus mampu menciptakan ukuran sendiri yang lebih substansial. Ukuran yang paling sederhana adalah apakah lulusan kita mampu menjadi pemimpin perubahan di masyarakat dan berdaya saing di pasar dunia.

Apakah Inovasi kita mampu memberi solusi kehidupan dan menembus pasar dunia? Ingat, ukuran kita adalah tingkat dan jangkauan kemanfaatan. Semakin tinggi tingkat kemanfaatan dan semakin luas jangkauan kemanfaatan memerlukan grit yang semakin kuat.

Kita ingin memberi kemanfaatan yang meluas dari lokal, nasional, hingga global. Jadi tingkatan local, nasional dan global bukanlah pilihan tetapi sebuah keniscayaan.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

KU Leuven terus berbangga karena inovasinya mendunia berkat inovasinya diadopsi Samsonite, merk tas terkemuka di dunia.

Baca Juga: Nikmati Diskon dan Cashback Akhir Tahun Dengan 10 Kode Promo Grab, GrabBike, GrabFood, GrabCar, GrabMart

Sebenarnya kita pun patut bangga karena pepaya Calina (atau California) IPB telah masuk ke 11 negara , nanas PK 1 masuk Korea Selatan, Singapura dan taiwan, dan aneka produk One Village One CEO menembus pasar 11 negara.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Sejauhmana inovasi-inovasi kita makin meluas dan meluas serta bertahan di pasar dunia dalam rentang waktu yang lama sebagaimana Samsonite?

Di sinilah kita perlu grit baru untuk tidak sekedar bertahan di puncak tetapi harus mampu menciptakan puncak baru sebagai global player dalam semua aspek: pendidkan, riset, inovasi, dan pengabdian masyarakat.

Menjadi global player adalah sebuah mimpi. Bukankah kata pepatah, mimpi itu gratis dan bermimpilah saat kita sadar bukan saat tertidur?

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Baca Juga: Catat, Berikut 13 Poin Penting Rekayasa Lalu Lintas Jalan Sudirman Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2023

Bahkan Bung Karno pun berpesan, “ Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”.

Mimpi inilah yang bisa menjadi energi baru kita untuk benar-benar naik kelas dengan puncak-puncak baru.

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

Terima kasih atas kerja keras dan kohesivitas kita semua. Selamat menutup tahun 2022 dengan capaian yang membanggakan. Selamat tahun baru 2023 dengan grit baru bertema “ local-global interconnectivity ”.

Insya Allah tema ini menjadi doa sekaligus tekad kita untuk semakin menapaki tangga baru untuk naik kelas: dari Darmaga untuk dunia. IPB digdaya !***

Desember 2022

Berita Terkait