DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Rachmat Hidayat Terpilih Kembali Sebagai Ketua Umum Aspadin Periode 2022 - 2025

image
Rachmat Hidayat - Ketua Umum ASPADIN

 

ORBITINDONESIA - Ir. Rachmat Hidayat, MM, MSc kembali terpilih sebagai Ketua Umum Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia atau ASPADIN periode 2022-2025.

Pemilihan itu berlangsung pada Musyawarah Nasional (Munas) ASPADIN ke-10 yang diselenggarakan 8 hingga 10 November 2022 di Holiday Inn Jakarta, Kemayoran.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Rachmat yang merupakan Ketua ASPADIN periode 2018 - 2021 + 2022, terpilih kembali secara aklamasi melalui formatur. Munas ke X ini dihadiri lebih dari 297 peserta dari 14 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang mencakup 20 Provinsi dari Aceh hingga Papua Barat.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022 di PT MNC Animation Butuh HR Operation

Selain pemilihan ketua baru, Munas yang dibuka oleh Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ir. Ignatius Warsito MBA ini juga mendengarkan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Laporan pertanggungjawaban diterima penuh oleh seluruh anggota tanpa sanggahan.

Rachmat Hidayat dianggap mampu mengelola ASPADIN menjadi organisasi yang solid dan mampu menyuarakan kepetingan anggota untuk kepentingan pertumbuhan industri.

Dalam sambutannya, Rachmat mengatakan industri AMDK merupakan industri yang terus bertumbuh dan menyerap lebih dari 40.000 tenaga kerja langsung dan ratusan ribu dengan multiplier effectnya.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: TERUNGKAP, Ini Sosok Artis Inisial G yang Jadi Simpanan Pinkan Mambo, Duda dan Kyai

“Visi dan misi kami adalah terus mendukung pemerintah mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui produk kami yang berkualitas. Dengan visi misi inilah kita berkumpul bersama dalam perahu besar ini” ujar Rachmat.

Air Minum Dalam Kemasan yang merupakan bagian dari industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu industri utama penunjang Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Tahun 2022 ini industri mamin menyumbang 6,23 persen pada PDB. Industri mamin juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,57 persen pada kuartal ketiga 2022.

“Kalau dihitung dari multiplier effect, kami menciptakan industri transportasi, industri distribusi, industri supplier bahan baku maupun permesinan dan sebagainya. Jadi kami cukup berbesar hati bisa membantu pemerintah dalam membangun ekonomi” tambahnya.

Baca Juga: Mulai Rp100,000 Harga STB TV Digital Sertfikasi Kominfo

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Ir. Ignatius Warsito yang mewakili Menteri Perindustian mengatakan Pemerintah sangat mengapresiasi dan selalu mendukung apa yang akan dilakukan oleh para pelaku usaha.

Aspadin sebagai organisasi produsen AMDK, diharapkan bisa membantu anggota dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada di depan mata. Salah satunya adalah resesi yang perlu diantisipasi.

Untuk itu diperlukan strategi jangka pendek 2023 - 2024. Melalui Munas ini akan diletakkan dasar-dasar yang bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelaku usaha

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Munas kali ini juga menyelenggarakan pameran yang dibuka oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc.

Baca Juga: WADUH, Niat Mau Rujuk, Pinkan Mambo Telan Pil Pahit Dijelekkan Maia Estianty di Acara Podcast

Ini dilanjutkan dengan Seminar yang mengangkat tema “Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, Peluang dan Tantangannya dan Pengaturan Industri AMDK dalam Pemulihan Ekonomi Nasional”

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Dr. Atong Soekirman SE, MM, Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian mengatakan, industri AMDK memiliki peluang pertumbuhan pangsa pasar yang cukup besar.

Ini mengingat peningkatan jumlah penduduk serta adanya peningkatan Kesadaran Masyarakat Atas kesehatan dan pentingnya gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi air mineral.

AMDK juga telah memiliki standar mutu dan keamanan pangan. Kemudahan Distribusi Produk dan pembangunan infrastruktur menyebabkan distribusi ke seluruh pelosok Jawa menjadi lebih murah dan cepat.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Baca Juga: Dua Hal Ini yang Buat Jonathan Rea Tak Sabar Balapan di Sirkuit Mandalika

Namun industri ini juga memiliki tantangan yang tidak kecil mengingat belakangan ini terjadi upaya pendiskreditan GGU (Galon Guna Ulang) dengan menghembuskan isu BPA dalam PC (Polycarbonate), yang merupakan bahan penolong dalam proses pembuatan GGU.

Pelabelan BPA Free yang ditujukan kepada AMDK juga berpotensi menimbulkan image negatif terhadap AMDK.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Selain itu pengalihan GGU dengan galon sekali pakai dapat berdampak terhadap investasi dan lingkungan.

Direktorat Pengurangan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya yang diwakili oleh Bapak Asep Setiawan, MSc.

Baca Juga: Setelah Luna Maya, Nama Syahrini Mulai Disentil Denise Chariesta, Ada Perang Apa Lagi?

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya ini menyampaikan laporan kemajuan produsen, yang telah menyampaikan dokumen perencanaan pengurangan sampah.

Itu sebagai implementasi Permen KLHK Nomor 75/2019 tentang tanggung jawab peta jalan pengurangan sampah oleh produsen.

Sejauh ini telah ada 40 produsen yang telah menyampaikan dokumen perencanaan pengurangan sampah.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Pemerintah juga akan memberikan insentif bagi produsen yang telah menyampaikan dokumen perencanaan.

Baca Juga: BPOM Resmi Cabut Izin Edar Sebanyak 73 Obat Sirup dari 5 Perusahaan Farmasi

ASPADIN berdiri pada 16 November 1991, didirikan oleh 36 perusahaan. Hingga saat ini anggotanya sudah 300 perusahaan.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Organisasi ASPADIN terdiri dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan 14 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang mencakup 20 Provinsi.

Yaitu: DPD Jawa Timur, DPD Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kalimantan Tengah, DPD Jawa Barat , DKI dan Banten, DPD Sumatera Barat, DPD Riau, DPD Kepulauan Riau.

Juga, DPD Sulawesi Selatan, DPD Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam, DPD Kalimantan Selatan, DPD Bali dan Nusa Tenggara, DPD Bangka Belitung, DPD Sulawesi Utara, DPD Kalimantan Barat dan DPD Papua Barat.***

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

 

Berita Terkait