DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mengungkap Ritual Rebo Wekasan dalam Film Horor Inang yang Tayang Hari ini 13 Oktober 2022

image
Perjuangan Seorang Ibu Melindungi Bayinya dari Kekuatan Jahat, Inilah Sinopsis Film Inang 2022

ORBITINDONESIA- Inang film horor yang resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia pada hari ini 13 Oktober 2022.

Fajar Nugros selaku sutradara Inang, film horor thriller pertama menghadirkan kisah Orang tua, khususnya ibu, akan melakukan segala hal, bahkan tindakan terburuk sekalipun demi kelangsungan hidup buah hati mereka.

Wulan diperankan Naysilla Mirdad dan Eva oleh Lydia Kandou, mereka berstatus Ibu di film horor Inang sama-sama berjuang untuk menyelamatkan putra mereka dari kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan sang anak.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Fajar Nugros Ungkap Asal Usul Dapat Inspirasi Judul Film Horor Inang

Garis besar dari film Inang adalah sebuah realita kehidupan yang dibalut unsur mitos jawa Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.

Ritual yang dikenal masyarakat Jawa itu biasanya dilakukan pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar pada Kalender Hijriah.

Sebagian orang percaya, itu merupakan hari sial sehingga harus melakukan ritual agar terhindar dari kemalangan dan segala macam musibah atau cobaan.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Baca Juga: Poster Film Inang sudah Resmi Dirilis Tuai Banyak Komentar Netizen

Ada berbagai versi mengenai sejarah lahirnya ritual ini, salah satunya tidak terlepas dari Keraton Mataram dengan Sultan Agung yang dulu pernah berkeraton di Pleret.

Ritual ini diselenggarakan sejak tahun 1600. Pada saat itu, terjadi wabah penyakit atau pagebluk sehingga masyarakat meyakini perlu melakukan ritual untuk menolak bala wabah penyakit ini dan Rebo Wekasan diadakan sebagai wujud doa.

Sebenarnya, mitos dalam masyarakat di era hadirnya teknologi canggih masih lestari hingga kini.

Baca Juga: Naysila Mirdad Jadi Karyawan Supermarket di Film Inang, Ini di Balik Cerita Horor

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Ritual-ritual terkait mitos pun masih dilakukan sebagian orang di berbagai wilayah di Indonesia dan sebagian bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Cara masyarakat dalam menyikapi Rebo Wekasan di masing-masing daerah berbeda-beda.

Di Desa Wonokromo, Bantul, Yogyakarta, tradisi tolak bala terkait Rebo Wekasan diwujudkan dengan pembuatan lemper raksasa yang kemudian dibagi-bagikan kepada warga atau orang-orang yang hadir dalam acara itu.

Baca Juga: Sinopsis Lengkap Film Horor Inang Dibintangi Naysila Mirdad dan Dimas Anggara Tayang 13 Oktober 2022

Sedangkan di Banyuwangi, Jawa Timur, diadakan tradisi petik laut oleh sebagian masyarakat pesisir di Pantai Waru Doyong.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Pada Inang, ritual Rebo Wekasan diadakan cukup sadis, yakni dengan mengorbankan dua nyawa sekaligus. Darah, keringat, air mata dan harapan menjadi satu.

Hanya mereka yang bertekad dan meyakini betul adanya hari sial yang mampu melakukannya.

Setiap 10 tahun sekali, pelaksana ritual harus menyediakan ibu hamil menjelang melahirkan sebagai tumbal.

-Baca Juga: Setelah Syuting Film Inang Fajar Nugros Pergi ke Psikolog Karena Hal Ini

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Imbalannya, ada nyawa yang akan selamat dari segala macam marabahaya hingga 10 tahun mendatang.

Eva sudah membuktikan ini pada putranya sendiri hingga usia sang anak mencapai kepala tiga. Setelah usia melewati 30 tahun, apakah ini masih berlaku?

Wulan semula menjadi target Eva dan suaminya (diperankan aktor Rukman Rosadi).

Baca Juga: Sederet Pemeran Film Inang yang Akan Segera Tayang di Bioskop, Ada Lydia Kandou

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Tetapi, dia mencium bau busuk secara perlahan dan tanpa terduga mendapatkan bantuan Bergas (Dimas Anggara) untuk melarikan diri.

Pelarian Wulan dan Bergas tak mudah. Ada harga mahal yang harus dia bayar untuk ini.

Fajar perlahan-lahan membenamkan benak penonton pada kisah Wulan yang digambarkan sebagai sosok perempuan muda belum sejahtera yang mengais rezeki di kota Jakarta.

Baca Juga: Film Miracle in Cell No.7 dan Inang Dapat Respon Positif dari Publik Korea Selatan

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Dia hanya satu dari sekian banyak insan dengan pengalaman pahit masa kecil yang berjuang di kota besar.

Satu kesalahan dalam hidupnya, yakni percaya pada pria tak bertanggung jawab. Dia hidup sebatang kara.

Pilihan salah dalam hidup yang kemudian membawa Wulan pada babak baru sebagai calon ibu, tanpa suami.

Baca Juga: Dibalik Film Horor Indonesia Inang yang Memakai Mitos Rabu Wekasan

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Wulan hanya ada tiga pilihan, antara melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri, melakukan aborsi di usia kehamilan yang masih muda atau memberikan hak asuh anaknya pada orang lain.

Wulan mantap memilih yang ketiga dan pilihan inilah yang membawanya pada jerat Eva dan suaminya. Tetapi, apakah ini menjadi pilihan akhir Wulan?

Seperti genre thriller pada umumnya, berbagai ketegangan Fajar hadirkan sepanjang film.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Baca Juga: Trailer Film Horor Inang Akhirnya Siap Dirilis IDN Pictures

Visualisasi dan suara-suara memekakkan telinga tampaknya akan membuat sebagian penonton terkaget-kaget.

Bagi yang tak begitu menyukai genre horor, Inang tampaknya relatif mengerikan.

Kengerian tercipta tanpa harus memunculkan sosok makhluk membuat bulu kuduk berdiri khas film horor.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Baca Juga: Korean Vibes: Daebak! BLACKPINK Borong Empat Nominasi di MTV EMA 2022

Akting para aktor melalui peran mereka turut berperan besar membangkitkan rasa ngeri. Pemilihan latar tempat, efek visual khusus juga menjadi elemen pendukung yang kuat.

Fajar pun benar-benar membebaskan penonton untuk mempercayai kebenaran Rebo Wekasan atau hanya menganggapnya mitos belaka.

Akhir kisah Inang memang seakan-akan menggiring penonton pada satu dari dua jawaban. Tetapi, menurut dia, ini tak mutlak karena ada variabel lain yang seharusnya bisa dipertimbangkan.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Baca Juga: Vino G Bastian Akui Pernah Tunda Tawaran Main Film Horor Qodrat dari Tahun 2018

Inang menjadi salah satu film yang diputar di panggung BIFAN.

Film ini bahkan berpartisipasi dalam kompetisi utama di BIFAN yang bertajuk Bucheon Choice Award.

BIFAN merupakan festival film terbesar dan paling bergengsi di Asia yang berfokus untuk memberikan penghargaan pada film-film bergenre horor, thriller, laga, fiksi ilmiah, dan komedi.***

 

Berita Terkait