DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Contoh Puisi yang Bisa Dibacakan saat Lomba Hari Pendidikan Nasional di Sekolah

image
Kumpulan Puisi untuk Memperingati Hari Pendidikan Nasional.

ORBITINDONESIA.COM - Hari Pendidikan Nasional di Indonesia biasa dirayakan dengan berbagai kegiatan.

Di Hari Pendidikan Nasional yang biasanya diadakan dengan membacakan pidato juga bisa dirayakan dengan mengadakan lomba dengan beberapa tema.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Lomba yang bisa diadakan saat Hari Pendidikan Nasional salah satunya adalah membacakan puisi dengan tema pendidikan.

Baca Juga: Sel Mewah di Lapas Viral, Wamenkumham Edward Omar Syarif Hiariej Sedang Mendalami

Dengan membacakan puisi bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk menyampaikan betapa bersyukurnya sebagai rakyat Indonesia yang mempunyai pedoman pendidikan yang kuat.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Berikut ini adalah contoh puisi yang bisa dibacakan saat Hari Pendidikan Nasional saat lomba:

1. Contoh puisi pertama (Ki Hajar Dewantara)

Hari ini adalah hari berharga
Hari di mana kegelapan mulai sirna perlahan
Karena yang terbelakang berusaha maju
Dengan membaca dan menulis

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

2 Mei adalah hari kelahiranmu
Engkau yang sabar membimbing belajar
Agar Indonesia tak selalu dalam kegelapan
Dengan belajar lebih mendalam

Ing ngarsa sung tuladha
Di depan menjadi panutan
Ing madya mangun karsa
Di tengah memberi semangat

Tut wuri handayani
dan di belakang mendukung
Inilah sloganmu
Yang memotivasi pendidikan Indonesia

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Dua Petugas MUI Terluka, Pintu Kaca Hancur, Amirsyah: Jangan Terpancing

2. Contoh puisi kedua (Hari Pendidikan Nasional)

Jika kau lihat bendera merah putih berkibar di halaman sekolah

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Belum tentu di sana ada orang Indonesia

Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang

Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,

Itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri

Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Pastikan tubuhnya tak tampak oleh umum

Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa

Jika kau lihat sekolah-sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis

Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas

lihatlah, pendidikan pun di dramatisir

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Baca Juga: Sandiaga Uno Mengaku Sedang Berproses Menjadi Kader PPP

3. Contoh puisi ketiga (Buku)

Buku
Kau hanyalah benda yang terdiam
kau hanyalah barang yang ringan
tapi dibalik dirimu..
Terdapat ilmu yang bermanfaat
Kuukir ribuan kata-kata
Yang terukir dibadanmu
Yang terdiam
Ku ratapi hidup denganmu
Walaupun kau tidak dapat bicara

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Kau ajarkanku…
apa itu sebuah kehidupan
Yang bisa mengubah hidupku
Ntah bagaimana jika dirimu tidak ada
Dunia ini akan menangis
Karena kau adalah guru yang terdiam

Baca Juga: Viral Kantor MUI Jakarta Rusak Ditembak Senjata Api, Sejumlah Orang Terluka, Begini Upaya Polisi

4. Contoh puisi keempat (Pesan dari Guru)

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara napasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya

Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya

Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Baca Juga: NAH LHO, Presiden Jokowi Rabu Besok ke Lampung Periksa Jalan Rusak yang Viral

5. Contoh puisi kelima (Pahlawan Tanpa Tanda Jasa)

Kulihat kau berbuat
Kutiru apa yang kau buat
Kudengar kau berbicara
Kuucap apa yang kudengar
Kucoba merasakan apa yang kau rasa
Meskipun lelahmu tak kau rasa

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Pahlawanku..
orang tuaku di sekolah
jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami
Ilmu yang kau beri menjadikan kami manusia berbudi
menjadikan kami siap menjalani kehidupan

Tetaplah menjadi panutan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi jasamu tetap terkenang

Itulah beberapa contoh puisi yang bisa dibacakan tentang Hari Pendidikan Nasional, dengan pesan penting di dalamnya.

Baca Juga: Di Gedung Long See Tong Kota Padang, Mahfud MD Janji Perjuangkan Hak Adat

Baca Juga: Viral, Pria Ini Nekat Menolong Ibu yang Terseret Banjir Bandang di Deli Serdang Sumatra Utara, Bikin Haru

Puisi bisa menjadi media penyampaian paling efektif dan menyenangkan sehingga mudah dimengerti oleh siapa saja, jadi pastikan untuk membaca puisi di Hari Pendidikan Nasional.***

Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News.

Berita Terkait