DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Beginilah Kemarahan Ganjar Pranowo Hadapi Wildan Mashuri, Pengurus Ponpes Batang yang Cabuli 15 Santri

image
Beginilah Kemarahan Ganjar Pranowo Hadapi Wildan Mashuri, Pengurus Ponpes Batang yang Cabuli 15 Santri

ORBITINDONESIA.COM- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tampak menunjukkan rasa marah ketika berhadapan dengan pelaku cabul, Wildan Mashuri.

Seperti diketahui, Wildan Mashuri merupakan pengurus Ponpes Batang yang melakukan tindakan cabul kepada 15 santri di pondoknya.

Kemarahan Ganjar Pranowo ini disampaikan ketika konferensi pers di hadapan wartawan. Ganjar Pranowo langsung bertanya kepada Wildan Mashuri.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Dijamin Sejuk, Inilah 7 Wisata Pegunungan di Bondowoso dengan Pemandangan Memukau, Bikin Liburan Berkualitas

"Apakah Anda punya seorang anak perempuan?," tanya Ganjar dikutip Orbit Indonesia dari akun Twitter pribadinya, @ganjarpranowo, Rabu 12 April 2023.

"Punya," jawab pelaku.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

"Lantas kalau anak Anda digitukan sama orang, Anda ikhlas?" tanya Ganjar.

"Tidak"

Baca Juga: Mengapa Ketupat Identik dengan Lebaran Idul Fitri, Ternyata Dianggapp sebagai Simbol Ini

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Lebih lanjut Ganjar Pranowo bertanya, apakah Wildan Mashuri merupakan seorang guru?

"Anda guru?"

"Ngajar Apa?"

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

"Guru ngaji"

Baca Juga: Pembunuhan Brigadir J: Banding Ditolak, Ricky Rizal Tetap Divonis 13 Tahun Penjara

"Anda tahu dalam ajaran agama ini benar apa tidak "

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

"Tidak benar"

"Tapi Anda melakukan?"

"Iya terlupa"

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

"Lupa kok berulangkali!" kata Ganjar tampak geram.

Dihadapan Ganjar Pranowo Wildan Mashuri mengaku telah mencabuli 15 santrinya sendiri.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo mengapresiasi tindakan cepat kepolisian dalam melakukan pengungkapan kasus tersebut.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Ganjar juga mengajak pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk lebih aktif memberikan berbagai edukasi untuk pencegahan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

“Masalah ini juga akan kita komunikasikan dengan Kemenag dan jadi bahan evaluasi,” ucap Ganjar.

Sementara itu, Polda Jawa Tengah, mengungkap modus yang digunakan Wildan Mashuri Aman untuk tipu daya para santri yang jadi sasaran nafsu bejatnya.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Wildan Mashuri Aman ternyata menjanjikan santri dengan tipu daya akan mendapatkan karomah bila mau bersetubuh dengannya.

Modus ini disampaikan langsung Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama dengan Gubernur Ganjar Pranowo ketika konferensi pers.

15 korban santri sebagian besar anak di bawah umur yang mondok di Ponpes di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Kasus tersebut dilakukan oleh oknum pengasuh pondok pesantren berinisial Wildan Mashuri Aman terhadap 15 santriwati yang menjadi korban dalam kurun waktu sejak 2019 sampai awal 2023.

Tindakan cabul ia lakukan di lingkungan ponpes di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.

“Modus operandinya santriwati dibangunkan pagi-pagi diajak ke kantin atau TKP lain kemudian pelaku melakukan tindakan asusila,” ujar Luthfi dikutip Orbit Indonesia, Rabu 12 April 2023.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Lebih lanjut, Luthfi menyebutkan jika awal pengaduan yang diterima kepolisian pada 2 April 2023 hingga 10 April 2023 ada 15 santriwati yang mengadu menjadi korban dengan rentang umur 14-24 tahun.

“Para korban menurut karena diiming-imingi mendapatkan semacam karomah dari pelaku," ujarnya.

Pertama, para korban menurut sebab pelaku ini sebagai pengasuh pondok.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Kemudian prosesnya seperti ijab kabul, sah sebagai suami istri kemudian disetubuhi.

"Setelah itu diberikan duit, sangu, diminta jangan bilang ke orang tua kalau sudah sah sebagai suami istri. Ini modus operandi pelaku,” paparnya.***

Dapatkan informasi lainnya dari kami di Google News.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

 

Berita Terkait