DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Begini Penjelasan Terkait Penyebab dan Cara Penanganan Gagal Napas yang Membuat Iqbal Pakula Meninggal

image
ilustrasi serangan gagal napas pada seseorang.

ORBITINDONESIA.COM – Alami gagal napas dan gangguan jantung membuat aktor sinetron Indonesia, Iqbal Pakula meninggal.

Jika mendengar namanya mungkin kalian akan menyangka jika gagal napas hanya sekadar gangguan yang membuat seseorang kesulitan bernapas.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Padahal gagal napas dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius bahkan menyebabkan organ tubuh lain rusak, seperti pada Iqbal Pakula.

Baca Juga: Aston Villa vs Fulham Bakal Bertarung di Pekan ke 33 Liga Inggris Demi Raih Tiket di Kompetisi Liga Eropa

Gagal napas adalah kondisi medis yang dialami seseorang akibat gangguan serius pada sistem pernapasan yang membuat tubuh kekurangan oksigen.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Jika terlambat ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan resiko serius seperti kerusakan fungsi organ hingga paling fatal adalah kematian.

Hal ini dapat terjadi ketika sistem pernapasan tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menyalurkan oksigen ke dalam darah dan organ tubuh.

Baca Juga: Waduh, Taiwan Temukan Zat Pemicu Kanker di Indomie Rasa Ayam Spesial

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Kondisi ini membuat tubuh tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida dari dalam darah dan menyebabkan pernapasan menjadi terganggu.

Jika mengalami kondisi ini akan membuat organ tubuh lain seperti jantung, paru-paru dan otak tidak mendapat pasokan oksigen (hipoksia) dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Gagal napas bisa disebabkan oleh beberapa alasan yang bisa tidak disadari oleh penderitanya dan sering diremehkan, berikut diantaranya:

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Anggota TNI yang Tendang Pemotor Ibu-ibu di Bekasi Akhirnya Minta Maaf, Netizen: Sesuai Ramalan BMKG

1. Penyakit paru-paru, seperti serangan asma berat, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pneumonia, emboli paru, edema paru, dan sindrom gagal napas akut (acute respiratory distress syndrome).

2. Gangguan pada otak atau saraf yang mengatur fungsi pernapasan, seperti cedera kepala berat, stroke, tumor otak, herniasi otak, gangguan saraf tulang belakang, sindrom Guillain-Barré, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

3. Penyakit atau kondisi tertentu, seperti syok, perdarahan berat, sepsis, gangguan elektrolit, dan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis dan alkalosis).

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Persik Kediri Siapkan Mega Transfer untuk Jeremy Menez Untuk Gantikan Flavio Silva

4. Cedera pada otot dan tulang dada atau tulang belakang.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

5. Cedera paru akut, misalnya akibat menghirup asap atau zat kimia berbahaya yang dapat melukai paru-paru.

6. Efek samping obat-obatan, seperti obat antinyeri golongan opioid dan obat penenang.

Baca Juga: Profil Lengkap dan Perjalanan Karir Inara Rusli hingga Menikah dan Bongkar Perselingkuhan Virgoun Tambunan

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Adapun gejala dari gagal napas yang bisa diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Sulit bernapas atau sesak napas, hingga sulit berbicara.

2. Napas cepat.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

3. Jantung berdebar.

4. Batuk-batuk.

5. Nafas berbunyi, misalnya bunyi mengi atau stridor.

Baca Juga: Permohonan Layanan Melonjak, Sandi Andaryadi: Imigrasi DKI Jakarta Harus Bekerja Prima

Baca Juga: Kisah Hikmah: Perdebatan Antara Keledai dan Harimau

6. Lemas.

7. Kulit pucat dan berkeringat.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

8. Gelisah dan linglung.

9. Jari-jari tangan atau bibir kebiruan (sianosis).

10. Pingsan.

Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Resmikan Laboratorium Peradilan Pidana Universitas Yarsi

Baca Juga: Agama dan Pencerahan: Review Pemikiran Denny JA tentang Agama Sebagai Warisan Kultural

Saat seseorang menderita gagal napas ada beberapa penanganan yang perlu dilakukan seperti melakukan terapi oksigen.

Atau dengan ventilasi mekanis, artinya perawat akan memberikan bantuan pernapasan dengan menggunakan mesin ventilator.

Baca Juga: Pembunuh Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus Jadi Tersangka, Sandi Andaryadi: Kami Apresiasi Polda Metro Jaya

Selain itu dokter juga akan menangani masalah gagal napas yang dialami pasien sesuai dengan masalah dan gejalanya.

Baca Juga: Sesudah Idul Fitri, Tunjukkan Karakter Persisten

Misalnya jika pasien mengalami gagal napas dikarenakan pneumonia maka dokter akan memberikan antibiotik untuk menghentikan infeksinya.

Baca Juga: Warga Negara Asing Asal Korea Selatan Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi Tri Fattah Firdaus

Sedangkan jika penderita gagal napas disebabkan karena penyakit asma maka dokter akan memberikan bronkodilator untuk melegakan pernapasan.***

Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari OrbitIndonesia.com di Google News.

Berita Terkait