DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Peluang Usaha Budidaya Kambing: Modal, Pasar, Pemasaran, dan Analisis Keuntungan dan Kerugian

image
Peluang usaha budidaya ternak kambing bisa menghasilkan cuan jika memahami tekniknya.

ORBITINDONESIA.COMBudidaya kambing adalah kegiatan peternakan atau pemeliharaan kambing dengan tujuan untuk memproduksi daging, susu, kulit, bulu, dan produk lainnya.

Budidaya kambing dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan karena kambing adalah hewan yang relatif mudah diurus, memiliki siklus reproduksi yang cepat, dan dapat dimanfaatkan hampir seluruh bagian tubuhnya.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Selain itu, peluang usaha budidaya kambing pun memiliki potensi cuan yang menjanjikan, sebab hewan tersebut merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia sehingga permintaannya stabil.

Baca Juga: Marketing 6.0 Menurut Pakar Pemasaran Philip Kotler

Hal itu seperti yang dibuktikan oleh Dr Riko Utomo, seorang doktor manajemen bisnis yang pernah sukses di ibukota, namun memilih pulang kampung ke Klaten untuk menekuni peluang usaha budidaya ternak kambing.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Seperti dilansir dari channel Youtube Tani Link TV, pria yang mendirikan Tienji Farm ini membeberkan serta memberi motivasi tentang kiat sukses budidaya ternak kambing.
Peluang usaha untuk mendapatkan cuan ini sangat terbuka lebar. Namun dibutuhkan kerja keras untuk meraihnya.

“Sorry, saya harus bilang. Ilmu yang pertama adalah karakter yang kuat. Tidak mudah putus asa atau pantang menyerah. Karena kita dimodali oleh Tuhan berupa pikiran, tangan dan segala macam. Itu harus kita manfaatkan,” ujar pria yang juga akrab disapa Eko ini.

Baca Juga: Bank Danamon Bukukan Laba Rp1,5 Triliun Semester I 2023

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Ilmu untuk budidaya atau ternak, menurut Eko, bisa didapatkan dengan banyak bertanya atau belajar kepada orang lain. Tidak harus kuliah.

Permintaan akan daging kambing yang tinggi, baik untuk kebutuhan daging segar maupun untuk bahan baku olahan, memberikan potensi yang besar bagi para calon peternak kambing.

Dilansir dari situs resmi Kementan dan penjelasan Dr Riko Utomo, berikut adalah perencanaan dasar yang diperlukan untuk memulai usaha budidaya kambing, peluang pasar, strategi pemasaran, serta analisis keuntungan dan kerugian dalam beternak kambing.

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

Baca Juga: Inspiratif! Kisah Kia Raya, Mantan Kasir Indomaret yang Kini Sukses Punya Pabrik Sendiri Kembali Viral

Besaran biaya yang dibutuhkan bisa sangat bervariatif, karena bergantung dari lokasi kita memulai usaha budidaya ternak kambing.

1. Modal yang Diperlukan

Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal

Modal yang diperlukan untuk memulai usaha budidaya kambing bervariasi tergantung pada skala usaha yang diinginkan. Berikut adalah beberapa komponen modal yang perlu dipertimbangkan:

Pembelian Kambing: Biaya untuk membeli bibit kambing atau anak kambing (kid) sebagai modal awal.

Baca Juga: Menteri Erick Thohir: Kementerian BUMN Siapkan Solusi untuk Selesaian Kreditur Istaka Karya

Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton

Usia ideal yang dibutuhkan adalah kambing yang berusia sekitar 1 tahun. Harganya sekitar Rp 2 juta, bergantung varian dan lokasi budidaya ternak kambing.

Kandang dan Peralatan: Biaya untuk membangun atau menyewa kandang serta membeli peralatan dan perlengkapan peternakan seperti tempat pakan, tempat minum, alas kandang, dan lain-lain.

Pakan dan Gizi: Biaya untuk pakan kambing yang meliputi rumput, hijauan, jerami, konsentrat, dan suplemen nutrisi.

Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen

Baca Juga: Roadmap ODOL Diminta Perhatikan Persoalan Jembatan Timbang

Perawatan Kesehatan: Biaya untuk vaksinasi, obat cacing, dan perawatan kesehatan lainnya.

Biaya Operasional: Biaya operasional seperti listrik, air, dan tenaga kerja.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara

Promosi: Biaya untuk memasarkan dan mempromosikan hasil ternak, baik itu daging kambing atau produk olahannya.

2. Peluang Pasar

Permintaan terhadap daging kambing terus meningkat di Indonesia, terutama selama perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca Juga: Thailand Open 2023: Lanny Ribka Tumbang, Ganda Putri Indonesia Ambyar

Baca Juga: Kabar Baik Bagi UMKM! Transaksi Pakai QRIS di Bawah Rp100 Ribu, BI Sebut Gak Perlu Bayar Tarif Apapun

Selain itu, konsumsi daging kambing juga meningkat di restoran, hotel, dan warung makan. Potensi pasar yang luas ini memberikan peluang yang besar bagi para peternak kambing.

3. Pemasaran

Baca Juga: Unik, Polda Jatim Luncurkan Aplikasi Ilmu Semeru untuk Cari Motor yang Hilang Akibat Dicuri

Strategi pemasaran yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam usaha budidaya kambing. Beberapa strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan antara lain:

- Penjualan Langsung: Menjual langsung hasil ternak ke konsumen atau konsumen potensial.

- Kemitraan: Membuat kemitraan dengan pasar lokal, restoran, atau produsen produk olahan kambing.

Baca Juga: 10 Fakta Kasus Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Warga Bireuen Aceh hingga Tewas

Baca Juga: Indonesia Butuh Minimal 1.679 Pengusaha Baru di Semua Sektor Usaha

- Pemasaran Online: Memanfaatkan platform digital seperti website, media sosial, dan marketplace untuk memasarkan produk kambing.

- Promosi : Mengadakan promosi khusus selama perayaan hari besar keagamaan atau acara tertentu untuk menarik perhatian konsumen.

Baca Juga: 5 Kabupaten dengan Penduduk Paling Miskin di Jawa Barat, Ini Penyebabnya

4. Analisis Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan/Peluang:

- Tingginya permintaan daging kambing menjamin pasar yang besar dan stabil.

Baca Juga: Gara Gara Perang Dagang AS vs China, Samsung Bisa Senasib dengan Nokia

Baca Juga: 5 Rekomendasi Warung Makan Paling Terkenal di Jakarta Selatan, Cita Rasanya Bikin Nagih

- Biaya produksi dan perawatan kambing cenderung lebih rendah dibandingkan dengan hewan ternak lainnya.

- Potensi hasil penjualan yang menguntungkan, terutama jika diolah menjadi produk olahan seperti sate kambing, dendeng, atau bakso kambing.

- Kambing memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, sehingga dapat mempercepat pengembangan bisnis.

Baca Juga: Beberapa Judul Drama yang Ditunggu Season kedua, dari Drakor Sweet Home sampai Extraordinary Attorney Woo

Baca Juga: Survei Indikator Politik: 82,6 Persen Publik Puas Kinerja Menteri Bahlil Lahadalia dalam Genjot Investasi

Kerugian/ Tantangan:

- Ketergantungan pada kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi ketersediaan pakan alami.

Baca Juga: Berikut Jadwal Lengkap Piala Dunia U17 2023, Timnas Indonesia U17 Main di Gelora Bung Tomo

- Risiko terhadap penyakit dan hewan predator yang dapat menyebabkan kerugian besar.

- Perubahan harga pakan dan biaya operasional dapat mempengaruhi keuntungan bersih usaha.

- Memerlukan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen peternakan untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.

Baca Juga: BRI Liga 1 : PSM Makassar Melawan PSIS Semarang, Laga Dua Tim dengan Performa Kontras

Budidaya kambing menawarkan peluang usaha yang menjanjikan dengan permintaan daging yang tinggi dan berbagai strategi pemasaran yang dapat dijalankan.

Baca Juga: Kebijakan DHE atau Devisa Hasil Ekspor dari Jokowi Masih Gampang Diakali

Namun, seperti bisnis lainnya, usaha budidaya kambing juga memiliki risiko dan tantangan tersendiri.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: PSS Sleman Resmi Datangkan I Nyoman Ansanay dari Papua

Dengan persiapan yang matang, manajemen yang baik, dan pemahaman mendalam tentang pasar, calon peternak kambing memiliki peluang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis ini. ***

Berita Terkait