DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Megawati dan Gloria Arroyo Bahas Penghapusan Hukuman Mati

image
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 16 September 2023.

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri membahas penghapusan hukuman mati ketika menerima kunjungan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 15 September 2023.

Megawati mengatakan, dia mengenal baik Gloria. Ia dan Gloria memimpin negeri di kurun waktu sama yakni di awal tahun 2000-an, Megawati di Indonesia dan Gloria di Filipina.

Baca Juga: Hamas Setujui Gencatan Senjata Usul dari Mesir dan Qatar

"Ketika saya presiden, beliau juga presiden Filipina. Jadi sedikit untuk kangen-kangenan," imbuh Megawati.

Baca Juga: Herman Khaeron Demokrat: Akan Ada Pertemuan Megawati dan SBY

Megawati menyampaikan kedatangan Gloria kali ini sesuai dalam kapasitasnya di ICDP yang berniat menghapus aturan tentang hukuman mati.

Baca Juga: Senator Amerika Serikat Ancam Sanksi ke ICC Bila Perintahkan Menangkap Benjamin Netanyahu

ICDP adalah International Commission Against Death Penalty (ICDP).

Marzuki Darusman, seorang diplomat senior Indonesia hadir di pertemuan itu, bersama Rajiv Narayan.

Baik Gloria, Marzuki, sampai Rajiv tercatat beraktivitas di ICDP.

Baca Juga: Usman Kansong Mencari Buku Spinoza tentang Konsep Tuhan yang Dianut Einstein

Mengenai isu tersebut, Megawati mengaku menyampaikan bahwa Indonesia dengan Pancasila sangat menghargai hak hidup manusia.

Oleh karena itu, Pancasila juga terbuka dengan ide-ide yang menjunjung tinggi hak hidup tersebut.

Walau begitu, katanya, harus dipahami juga bahwa di lapangan atau dalam kondisi nyata, ada beberapa tindak kejahatan yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (5): Luka Itu Dia Bawa Sampai Mati

"Tetapi di lapangan hal itu masih perlu dipertimbangkan, karena ada kasus seperti narkotika lalu human trafficking, belum juga yang sekarang banyak terjadi masalah sosial, umpama bapak membunuh istri dan anak. Menurut saya, kasus-kasus tersebut perlu pertimbangan yang lebih kepada lapangan," ujar Megawati.

Adapun yang dimaksud Megawati adalah kejahatan pada kemanusiaan atau kejahatan luar biasa.

Menurut Megawati, aturan perundang-undangan di sebuah negara menyangkut kejahatan luar biasa itu harus juga dipertimbangkan terkait usulan penghapusan hukuman mati. ***

Berita Terkait