DECEMBER 9, 2022
Nasional

Festival Pemilu 2024: Para Wakil Capres dan Cawapres Tak Paham Isu Lingkungan Secara Mendalam

image
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando (kanan) bersama Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu (tengah) bersama dan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid (kiri) menjadi pembicara saat diskusi pada Festival Pemilu di Jakarta, Minggu (28/1/2024). Festival Pemilu tersebut digelar sebagai dialog antara generasi muda dengan calon legislatif dan tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden yang diantaranya membahas tentang lingkungan, pendidikan dan ekonomi kreatif. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

ORBITINDONESIA.COM - Festival Pemilu 2024 menunjukkan, tiga perwakilan capres dan cawapres dalam diskusi tidak menunjukkan pemahaman yang mendalam atas isu lingkungan.

Festival Pemilu 2024 diinisiasi oleh Bijak Memilih dan didukung oleh pilahpilih.id mengangkat isu lingkungan, dalam diskusi dengan tiga perwakilan capres dan cawapres.

Project Lead pilahpilih.id, Elok F. Mutia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 29 Januari 2024 mengungkapkan,dalam Festival Pemilu 2024 itu dibahas isu lingkungan dan transisi energi.

Baca Juga: Anggota DPR RI dari PKB, Irmawan Klarifikasi Rekaman Suaranya yang Ancam TPP di Aceh Terkait Pemilu 2024

Tetapi, para juru bicara dan perwakilan capres/cawapres belum menunjukkan pemahaman yang mendalam. Mereka belum menjawab keresahan pemilih muda tentang berbagai permasalahan lingkungan di Indonesia.

“Bahkan dalam dokumen visi misi para kandidat, ada yang sudah menyebut penggunaan geothermal atau dengan panel surya, namun belum menyebutkan target yang jelas. Kami ingin mereka menyebutkan target, iya transisi tetapi berapa jumlahnya,” kata Elok.

Elok menyayangkan, visi misi itu belum sepenuhnya dipahami oleh para juru bicara yang hadir.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat untuk Pemilu Bersih Laporkan Unggahan Kementerian Pertahanan #PrabowoGibran2024 ke Bawaslu

Dalam panel diskusi tersebut, masing-masing perwakilan partai pendukung kandidat, yang juga merupakan calon anggota legislatif dari partai pendukung, tampak tidak menjabarkan secara mendalam agenda visi misi dari calon yang diusung terkait isu lingkungan.

“Ini membuktikan, mengapa legislatif dan pemerintah jadi sering tidak sejalan dengan kebijakan lingkungan atau antar sektor. Karena-kadang ketika berbicara tidak selaras, karena agenda dan visi misi mereka tidak disampaikan dengan tepat kepada pendukungnya,” ungkap Elok.

Hadir dalam panel diskusi ini, Jazilul Fawaid dari PKB yang mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Ade Armando dari PSI pendukung paslon nomor urut 02, serta Masinton Pasaribu dari PDIP yang mendukung paslon nomor urut 03.

Baca Juga: Yudi Latif: Kenangan Pemilu

Sementara itu, Gus Jazil mengatakan pihaknya menempatkan isu lingkungan sebagai isu yang penting. Hal itu terlihat dari berbagai kegiatan terkait kesadaran lingkungan yang telah digelar selama ini.

“Dalam visi misi kami Keadilan Ekologis menjadi prioritas ketiga yang diusung. Debat kemarin Pak Muhaimin juga mengajak taubat ekologis untuk Indonesia yang mensuplai karbon, alam kita rusak,” ungkapnya.

Ade Armando dalam kesempatan yang sama mengaku, ia tidak bisa menjabarkan terkait dengan visi misi yang diusung khusus tentang isu lingkungan.

Baca Juga: Sulitnya Sosialisasi Pemilu 2024 di Tunisia, WNI Tak Tahu Nama Presiden Indonesia

Namun, ia meyakinkan dari partainya ada sejumlah pihak yang merancang peraturan mengenai polusi, transisi energi, dan lingkungan hidup.

“Ternyata buat anak muda isu lingkungan itu sangat penting dibandingkan ketika memperjuangkan korupsi, teman-teman lebih mendalam menghadapi masalah lingkungan, saya minta maaf tapi saya yakin PSI punya programnya,” katanya.

Selanjutnya, Masinton menyebut bahwa mengatasi persoalan lingkungan hidup adalah tentang ideologi dan keberpihakan terhadap alam dan masa depan generasi.

Baca Juga: Forum Komunikasi Dekan FISIP Bentuk Tim Pemantau Pemilu 2024

“Contoh umpama di DPR ada Undang-undang Energi Baru Terbarukan, UU Minerba, UU Lingkungan hidup yang harus dibedah sampai sejauh mana keberpihakan UU tersebut dalam melindungi lingkungan kita, sejauh mana UU itu berpihak kepada kepentingan hijau industri kita,” katanya.

Sebelumnya, survei daring yang dilakukan oleh pilahpilih.id terhadap ribuan pemilih muda dari seluruh provinsi juga mengungkap bahwa 90 persen responden khawatir terhadap masa depan lingkungan.

Survei yang sama juga menemukan bahwa isu lingkungan akan menjadi faktor kunci, yang mempengaruhi pilihan anak muda dalam pemilu mendatang.

Baca Juga: Dr Edi Yunara: Profesionalitas Penyelenggara Pemilu 2024 Faktor Utama Pemberi Ketenangan Masyarakat

Temuan di survei pilahpilih.id juga menunjukkan bahwa 87 persen pemilih muda merasa bahwa isu lingkungan belum cukup dibahas secara mendalam di berbagai diskusi politik menjelang pemilihan umum. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait