DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hasil Pertemuan Menlu ASEAN: Dukung Koridor Kemanusiaan Thailand untuk Pengungsi Myanmar

image
Para menteri luar negeri ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) menghadiri AMM Retreat yang diselenggarakan di bawah keketuaan Laos di Luang Prabang, pada Senin (29/1/2024). (ANTARA/HO-Kemlu RI)

ORBITINDONESIA.COM - Para menteri luar negeri ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) menyelesaikan pertemuan di Luang Prabang, Laos, pada Senin, 29 Januari 2024. 

ASEAN sepakat mendukung upaya Thailand membuat koridor kemanusiaan, untuk memberikan bantuan pada masyarakat sipil yang terlantar akibat perang sipil di Myanmar.

Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, yang mengetuai pertemuan menlu ASEAN tersebut, menyatakan, Thailand mengajukan rencana koridor kemanusiaan.

Baca Juga: Sandiaga Uno: CElebrASEAN Expo 2023 adalah Sarana Promosi Produk Ekonomi Kreatif

Yakni, untuk memberikan bantuan dengan aman kepada masyarakat yang terdampak konflik di Myanmar, serta masyarakat yang mengungsi di Thailand.

Pertemuan Tingkat menteri yang dimulai Minggu, 28 Januari 2024 tersebut dihadiri oleh seorang pejabat senior pemerintahan militer Myanmar.

Menjelang tiga tahun sejak kudeta militer di Myanmar menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, ini adalah kali pertama Myanmar mengirimkan perwakilan mereka ke pertemuan penting ASEAN.

Baca Juga: Berkah KTT ASEAN, Indonesia Teken 93 Proyek Senilai Rp500 Triliun

Sebelumnya, sejak 21 Oktober 2021, negara anggota ASEAN lainnya hanya memperbolehkan Myanmar untuk mengirim perwakilan nonpolitik.

Saleumxay menyatakan bahwa menteri luar negeri lainnya menyambut kedatangan pejabat senior Myanmar dalam pertemuan tersebut.

“Kami yakin semakin banyak interaksi kami dengan Myanmar, semakin banyak pula rasa pengertian kami” terhadap Myanmar dan negara anggota ASEAN lainnya serta komunitas internasional,"  ucapnya.

Baca Juga: 5 Negara dengan Tingkat Pengangguran Terbesar di ASEAN, Indonesia Urutan Kedua Setelah Brunei Darussalam

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow, perwakilan Myanmar menyatakan pada menteri luar negeri lainnya bahwa pemerintah militer Myanmar mengerti akan kekhawatiran ASEAN terhadap situasi di Myanmar. 

Ia menambahkan bahwa pemerintah militer Myanmar berusaha menyelesaikan konflik melalui diskusi gencatan senjata dengan pasukan oposisi.

Pemerintah militer Myanmar menindak keras protes atas kudeta 1 Februari 2021, yang menggulingkan pemerintahan sipil di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: China Tuan Rumah Latihan Militer Bersama 5 Anggota ASEAN

Sejak Oktober 2023 lalu, pertarungan militer Myanmar melawan kelompok etnis yang menentang rezim militer dan pasukan pro-demokrasi semakin sengit.

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Laos bersedia untuk berinteraksi dengan pemerintah militer Myanmar.

Junta Militer Myanmar sebelumnya ingin mengikutsertakan pejabat yang lebih senior, seperti menteri luar negeri mereka dalam pertemuan tingkat menteri, tetapi usulan itu ditolak negara anggota ASEAN lainnya.

Baca Juga: Inilah 6 Kereta Api Termewah di Dunia yang Memanjakan Penumpangnya: Salah Satunya Ada di ASEAN

Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara menyatakan pada wartawan bahwa pemberian bantuan dari Thailand akan dimulai akhir Februari.

Ini setelah junta Myanmar dan Pemerintah Thailand menentukan wilayah koridor yang menghubungkan Myanmar dan Thailand.

Parnpree menambahkan, organisasi bantuan kemanusiaan ASEAN akan mengawasi misi koridor kemanusiaan tersebut.

Baca Juga: Menlu Antony Blinken Tuduh China Mencoba Pengaruhi dan Campur Tangan Pada Pemilu AS Mendatang

Negara anggota ASEAN terdiri atas Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.***

Sumber: Antara

Berita Terkait