DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Ketua Umum Forum Esoterika Denny JA: Dibutuhkan Spritualitas dan Sikap Ramah dengan Alam agar Membawa Kebahagian

image
(OrbitIndonesia/kiriman Denny JA)

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Umum Esoterika Denny JA mengatakan, dibutuhkan spiritualitas dan sikap ramah dengan alam agar membawa kebahagiaan masyarakat.

Dalam acara bertema Antariman, Merayakan Bulan Ramadan Islam dan Puasa Baha’i, Sabtu 23 Maret 2024, Denny JA selaku keynote speaker mengingatkan bahwa bumi jangan lagi hanya dilihat sebagai tumpukan batu dan tanah raksasa benda mati.

Bumi, menurutnya, harus dilihat sebagai organisme yang hidup. “Jika bumi sakit dan rusak, kita pun akan rusak dan sakit," tamabhnya.

Baca Juga: Tadarus Puisi Ramadhan, Denny JA: Sebagian Peran Ulama, Pendeta, dan Bhikku akan Diganti oleh Atificial Intelligence

Forum Esoterika yang dipimpin Denny JA membuat tradisi bersama lintas iman memperingati hari raya besar agama.

Esoterika ikut merayakan Natal, Gong Xi Pha Chai, dan hari besar Brahma Kumaris.

Dalam kegiatan kali ini, Esoterika menghadirkan Sr Amelia Hendani dan Komaruddin Hidayat selaku narasumber.

Baca Juga: Zikir, Energi Batin, Sastra, Lukisan, Bisnis, dan Spiritualitas Denny JA

Denny JA mengawali renungannya dengan mengutip CNBC, 20 Maret, 2024.

Media ini memberitakan. Finlandia terpilih sebagai Negara Paling Bahagia ketujuh kali berturut- turut.

World Happiness Index, diukur oleh PBB sebagai index kemajuan sebuah negara yang paling multi dimensi.

Baca Juga: Ingin Mencalonkan Jadi Gubenur Papua Selatan, Yusak Yaluwo Merapat ke Konsultan Politik Denny JA

Tak hanya income ekonomi, dan pemerintahan yang bersih, yang diukur. Tapi juga sosial support, generousity, Freedom to choose life style, dan persepsi happiness warga negara.

Apa yang menyebabkan rakyat Finlandia bahagia?

Satu hal yang perlu ditekankan: warganya sangat akrab dengan alam.

Baca Juga: Kesaksian Alex Runggeary tentang Keramahan Yusak Yaluwo yang Merapat ke Konsultan Politik Denny JA

70 persen daratan Finlandia dipenuhi hutan. Bahkan kota Filandia itu juga ada hutannya.

Mereka punya rumah kedua di dalam hutan. Siapapun dibolehkan tinggal di sana, sejauh memberi tahu lebih dulu, dan bersedia membersihkannua kembali.

Mereka seringkali mengisi hidupnya baik secara sendirian atau bersama komunitas di hutan: memancing, hiking, jogging, walking dan meditasi.

Baca Juga: Fahd Pahdepie Menceritakan Kedermawanan Denny JA: Ikut Menyokong Pembangunan Masjid

Riset menunjukkan. suasana hijau, udara segar, luasnya pemandangan sangat efektif merileksan pikiran. Kita lebih mudah mengheningkan cipta dalam suasana outdoor, di alam yang teduh dan hangat, dibandingkan di dalam ruangan, indoor.

Hidup dekat dengan alam, akrab dengan alam, ramah dengan lingkungan hidup, menjadi esensial untuk hidup bahagia.

Di tahun 70-an, tokoh seperti James Lovelock mengembangkan filosofi hidup bernama Gaia Hypothesis, atau Gaia Principle.

Baca Juga: Hasil Survei dan Quick Count LSI Denny JA di Pilpres 2024 Hanya Berselisih 0,5 Persen Dibanding Hasil KPU

Gerakan ini mengajak kita melihat bumi secara berbeda. Bumi jangan lagi dilihat sebagai benda mati, tumpukan tanah dan batu raksasa. Tapi bumi adalah organisme yang hidup, yang juga perlu mengatur survivalnya.

Kita, manusia, bukanlah tuan bagi bumi, apalagi kita bukan majikannya, yang kuasa menjajah bumi, mengeksploitasinya, apalagi merusaknya.

Sebaliknya, Gaia principle mengajak kita melihat bumi sebagai ibu kandung kita sendiri. Kita anak dari bumi, yang menyayangi bumi, yang tidak durhaka pada bumi.

Baca Juga: Selisih Total Quick Count LSI Denny JA dan Rekapitulasi KPU di Pilpres 2024 Hanya 0,07 Persen

Gunung, udara, pohon, sungai, kita lihat sebagai keluarga kita sendiri, yang hidup, dan terus perlu dihidup-hidupkan.

Filosofi Gaia principle ini menguat karena kontek sosial: kerusakan lingkungan yang luar biasa. Tiga contoh yang bisa kita lihat.

Pertama, polusi udara di London, 1952. Udara di London beracun. Menyebabkan kematian langsung 16.000 orang, dan puluhan ribu lainnya menderita pernafasan jangka panjang.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: 89,8 Persen Pemilih Setuju Keputusan KPU Hasil Pilpres 2024

Kedua, polusi air di Minamata (Jepang) 1953- 68. Puluhan ribu ikan tercemar bahan kimia industri. Manusia mengkonsumsi ikan itu. Keracunan merkuri secara massal. Ribuan orang meninggal dan puluhan ribu lainnya terpapar. Efeknya bertahun- tahun.

Ketiga, tragedi Bhopal di India, 1984. Keracunan gas secara massal. Ini akibat kebocoran di pabrik. Sebanyak 550 ribu penduduk terpapar. Dan 22 ribu orang mati dalam jangka panjangnya.

Kerusakan lingkungan hidup terus terjadi. Global warming misalnya membuat suhu bumi menaik. Lahan bumi es mencair, banyak daratan akan tenggelam, bencana kekeringan, rusaknya ekosistem.

Baca Juga: Perbandingan Quick Count Lembaga Survei: LSI Denny JA Paling Akurat di Pilpres 2024

Massifnya kerusakan ini tak lagi bisa diatasi hanya melalui teknik mengubah kebijakan, misalnya. Ia menuntut lebih jauh pada perubahan filosofi hidup dalam melihat alam, menata lingkungan hidup.

Ini gaya hidup yang eco-spiritual, spiritualitas yang melihat bumi sebagai ibu kandung kita sendiri.

Menurut Denny JA,  walau iman berbeda-beda, dalam forum Esoterika, harus tetap merawat keakraban dan keakraban lintas iman.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Kehidupan Adalah Perjalanan dan Komaruddin Hidayat Adalah Seorang Peziarah

“Karena persamaan kita selaku sesama homo sapiens jauh lebih tua dan kuat.”

Kini dalam alam spiritualitas, kita ingin diperkaya lagi dengan filosofi hidup yang akrab dengan alam, dan ramah dengan lingkungan hidup. ***

Berita Terkait