DECEMBER 9, 2022
Nasional

Selisih Total Quick Count LSI Denny JA dan Rekapitulasi KPU di Pilpres 2024 Hanya 0,07 Persen

image
LSI Denny JA. (Internet)

ORBITINDONESIA.COM – Selisih total simpangan baku hasil quick count LSI Denny JA dan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum di Pilpres 2024 hanya 0,07 persen.

Menurut peneliti dan konsultan politik senior Denny JA dalam keterangan tertulisnya di Jakarta Kamis 21 Maret 2022, dukungan suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menurut quick count LSI Denny JA 58,47 persen, sedangkan KPU 58,58 persen.

Lalu quick count LSI Denny JA, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,98 persen, sedangkan KPU 24,95 persen.

Baca Juga: Ingin Mencalonkan Jadi Gubenur Papua Selatan, Yusak Yaluwo Merapat ke Konsultan Politik Denny JA

Untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD, LSI Denny JA16,55 persen, sedangkan KPU 16,47 persen.

Denny JA juga menjelaskan hasil surveinya, yang dipublikasi lima hari (9 Feb 2024), sebelum pencoblosan (14 Feb 2024).

LSI Denny JA menyatakan, Prabowo-Gibran dapat mencapai dukungan 58,3 persen.

Baca Juga: Kesaksian Alex Runggeary tentang Keramahan Yusak Yaluwo yang Merapat ke Konsultan Politik Denny JA

Lima pekan kemudian, hasil KPU 58, 58 persen atau berselisih 0,28 persen.

“Ini selisih untuk survei opini publik sebelum hari pencoblosan, yang sangatlah minim,” kata Denny JA.

Atas dasar quick count dan hasil survei tersebut, Denny JA menjelaskan bahwa teknologi dan perkembangan ilmu membuat publik bisa mengetahui suara rakyat dengan mudah. 

Baca Juga: Fahd Pahdepie Menceritakan Kedermawanan Denny JA: Ikut Menyokong Pembangunan Masjid

“Tak hanya mudah, murah, tapi yang penting: Akurat!”

Denny JA tercatat sudah mengerjakan survei opini publik sejak pilpres 2004, 2009, 2014, 2019, dan terbukti akurat.

“Teknologi dan ilmu sudah menyediakan cara mendengar the heart and the mind of the people, dari Aceh sampai Papua. Survei opini publik dari lembaga yang kredibel, itu instrumennya.”

Baca Juga: Hasil Survei dan Quick Count LSI Denny JA di Pilpres 2024 Hanya Berselisih 0,5 Persen Dibanding Hasil KPU

Menurut Denny JA, agar pemerintahan baru dicintai dan memahami respon rakyatnya dari waktu ke waktu, suara rakyat itu harus mereka dengar secara berkala, melalui survei opini publik. ***

Berita Terkait