DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kedubes AS Gelar Diskusi Halal Travel, Soroti Makanan Halal, Fasilitas Ibadah dan Tempat Islami di Amerika Serikat

image
Ketua Dewan Pengawas Indonesian Tour Leader Association (ITLA) Tetty Ariyanto (berdiri) saat diskusi Exploring Muslim-friendly Travel in USA di Jakarta, Rabu, 24 April 2024. (ANTARA/Asri Mayang Sari)

ORBITINDONESIA.COM - Kedutaan Besar AS di Jakarta menggelar diskusi bertema Exploring Muslim-friendly Travel in USA, yang bertujuan menyoroti makanan halal, fasilitas ibadah serta tempat-tempat Islami di Amerika Serikat.

"Kedutaan Besar AS sebenarnya memiliki inisiatif yang disebut travel USA, yang meninjau semua jenis perjalanan ke AS dan mencakup hal-hal yang ramah Muslim. Ini mencakup keberlanjutan, kota perguruan tinggi, pendidikan, serta aksesibilitas," kata Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia, Melissa Marszalek di Jakarta pada Rabu, 23 April 2024.

Menurut Marszalek, itu adalah satu aspek baru tentang Amerika Serikat yang ingin ditunjukkan, agar ketika orang-orang melakukan kunjungan ke Amerika, mereka dapat merasakannya. "Mudah-mudahan ini akan membantu mendorong lebih banyak pariwisata," ucapnya.

Baca Juga: Prestasi Baru: Agak Laen Jadi Film Indonesia Pertama Tayang di Amerika Mulai 22 Maret 2024

Marszalek menambahkan, salah satu pendukung utama Amerika Serikat adalah keberagaman. "Keberagaman, inklusi dan saling menghormati adalah komponen utama yang dipegang teguh orang Amerika."

Dalam diskusi tersebut hadir tiga pembicara. Yakni, penasihat halal travel asal AS Shahed Amanullah, Ketua Dewan Pengawas Indonesian Tour Leader Association (ITLA) Tetty Ariyanto, dan jurnalis Ariono Arifin.

Amanullah menjelaskan, yang dimaksud “perjalanan ramah Muslim" adalah sebuah destinasi yang menarik bagi siapa saja, di mana adanya penegakan hukum yang menghormati Islam, lembaga yang melayani kebutuhan dasar umat Islam, kemampuan untuk diakui sebagai Muslim dengan aman, berinteraksi dengan komunitas Muslim setempat dan melihat Muslim dalam lanskap Amerika.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken Sampaikan Selamat kepada Prabowo Subianto

Dia juga menceritakan perkembangan Muslim di Amerika, di mana sejak 2000 jumlah masjid di sana mengalami peningkatan tiga kali lipat.

"Muslim telah mencapai keunggulan dalam politik, media, bisnis dan bidang kehidupan publik lainnya. Muslim juga sedang mengembangkan identitas Amerika Multikultural mereka yang unik," katanya.

Sementara itu, Tetty mengatakan, ada sejumlah poin yang harus dimiliki seorang tour leader yakni competent, qualified dan certified.

Baca Juga: James Chambers: Komunitas Muslim Amerika Serikat Kini Dukung Penggunaan Produk Kosmetik Bersertifikasi Halal

"Yang disertifikasi tidak hanya pendidikan, namun juga pelatihan serta pengalaman selama menjalani profesi dan buktinya bisa dalam bentuk sertifikat dan testimoni dari klien atau surat tugas dan kontrak kerja," katanya.

Tetty berharap agar diskusi perjalanan ramah Muslim tersebut dapat menjadi pembuka jalan untuk memulai suatu perjalanan, di mana kunjungan ke Amerika dapat menjadi lebih menyenangkan bagi orang-orang yang memiliki keyakinan tertentu.

"Ya mudah-mudahan membuka jalan dan ini terus berkelanjutan. Kita lah pembawa berita baik yang kredibel dan berintegritas itu. Terlebih ini adalah hubungan 75 tahun Indonesia dan Amerika," ucapnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait